Kompetisi drone yang berlangsung dalam dua periode sepanjang tahun 2019 berakhir meriah. Untuk pertama kalinya sejak berkomitmen menggarap lahan seluas 26 hektar di BSD City sebagai kawasan digital hub, Sinarmas Land menggelar kompetisi drone yang menjaring komunitas ataupun perorangan di seluruh Tanah Air.
KOMPAS/STEFANUS OSA–Drone Competition 2019 yang digelar Sinarmas Land berakhir meriah di The Breeze, BSD City, Serpong, Banten, Sabtu (31/8/2019).
Kompetisi pesawat kamera tanpa awak ini merajut tema besar ”Live Work, Learn, and Play”. Dua periode digelar oleh Sinarmas Land, terdiri dari Periode Pertama (20 Mei-20 Juli) dan Periode Kedua (20 Juli-20 Agustus).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Begitu antusiasnya penggiat drone dalam kreativitasnya menghasilkan karya membuat dewan juri pun secara ketat melakukan penyaringan karya dari puluhan peserta. Saat pengumuman pemenang Drone Video Competition 2019 yang digelar meriah di The Breeze BSD City, Sabtu (31/8/2019), periode pertama dimenangkan oleh Anton Hermawan sebagai juara pertama yang berhak meraih hadiah sebesar Rp 10 juta, disusul Fietter Chalim meraih hadiah Rp 7 juta, dan Handry GW meraih Rp 5 juta.
Sementara juara periode kedua dimenangkan seorang dosen bernama Nurul Hidayah yang meraih hadiah sebesar Rp 25 juta. Nurul mengetengahkan judul video ”BSD City Drone”. Disusul di tempat kedua diraih Anton FPV (Rp 12 juta) berjudul ”BSD Showreel 2019”, dan Lutfi Hermawan Prasetyo (Rp 8 juta) dengan karya berjudul ”BSD City is Like Our Home”.
KOMPAS/STEFANUS OSA–Nurul Hidayah (kedua dari kanan) didampingi Project Leader Digital Hub Sinarmas Land Irawan Harahap (kanan) memenangkan Drone Competition 2019 yang digelar Sinarmas Land.
Penjurian dilakukan praktisi ahli bidang drone, videografi, dan jurnalistik. Mereka adalah Kemal Pahlevi, Eddy Hasby, Anton Chandra, dan Billy Soemawisastra, serta Sekretaris Jenderal Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Kolonel Agung Sasongko.
Kompetisi tersebut berbalut tema kehidupan di BSD City, Serpong, Banten, sekaligus merayakan kemajuan teknologi drone yang tengah berkembang secara masif saat ini. Kehadiran drone sedang menjadi fenomena di dunia fotografi dan videografi. Dengan kemampuan mengudara, drone memberikan perspektif baru yang selama ini tak bisa dijangkau lensa secara optimal.
Head of Corporate Communication Sinarmas Land Panji Himawan dalam sambutannya mengatakan, sebanyak 153 karya drone masuk ke panitia penyelenggara. Tak mudah menyeleksi hingga menetapkan pemenangnya. Kompetisi ini menandai perkembangan industri yang kini sudah memasuki revolusi 4.0 berbasis digital.
KOMPAS/STEFANUS OSA–Head of Communication PR Sinarmas Land Panji Himawan (di atas panggung) di the Breeze BSD City, Sabtu (31/8/2019), mengungkapkan perkembangan teknologi yang semakin memudahkan kehidupan.
”Drone menjadi salah satu produk teknologi digital. Bukan sekadar hobi lagi. Ke depan, drone menjadi salah satu penunjang kegiatan industri. Bahkan, baru-baru ini drone menjadi bagian adegan film Angel Has Fallen yang disalahgunakan sebagai senjata pemusnah massal. Tentu, teknologi drone sewaktu diciptakan tidak ditujukan untuk hal-hal negatif seperti itu,” kata Panji.
Menurut Panji, keterlibatan komunitas drone dalam seluruh kompetisi ini menjadi salah satu bukti semangat yang luar biasa. Hal itu sejalan dengan langkah Sinarmas Land kini sedang membangun kawasan digital hub sebagai komitmen untuk membangun kota yang terintegrasi.
Irawan Harahap, Project Digital Hub Sinarmas Land, mengatakan, video-video yang dihasilkan telah menangkap dengan baik momen-momen kehidupan dan sisi menarik dari BSD City. Drone tidak hanya diterbangkan untuk mengambil gambar begitu saja, tetapi juga membuat peserta memahami cara pengambilan creative shots.
KOMPAS/STEFANUS OSA–Peserta balapan drone sedang berlomba menjalankan drone mini dalam sebuah kompetisi yang digelar Sinarmas Land di The Breeze BSD City, Sabtu (31/8/2019).
”Selama bertahun-tahun, Sinarmas telah mengembangkan konsep kota yang mengakomodasi kepentingan dan keinginan warganya. Tidak hanya hunian dan fasilitas publik yang megah, ikonik, dan sustainable, tetapi juga lebih jauh membangun kehidupan yang baik,” tutur Irawan.
Karena itulah, lanjut Irawan, Sinarmas Land merasa perlu menangkap sisi menarik kehidupan masyarakat untuk disebarluaskan kepada khalayak umum. Kompetisi drone ini menjadi salah satu sarana yang baik, sekaligus mulai menjaring komunitas dalam melakukan kegiatan positif di Tanah Air. (OSA)–STEFANUS OSA TRIYATNA
Editor DAHONO FITRIANTO
Sumber: Kompas, 1 September 2019