Kolaborasi Swasta, Perguruan Tinggi, dan Media Penting dalam Pengembangan Riset

- Editor

Kamis, 29 Agustus 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kolaborasi antara perguruan tinggi, swasta dan media perlu dikembangkan. Ketiganya punya peran untuk saling mendukung pemberitaan, riset, dan pengembangan usaha. ”Kompas”, Universitas Lampung dan PT GGP sudah memulainya.

Kerja sama antara swasta, perguruan tinggi dan media dibutuhkan untuk pengembangan riset. Ketiga sektor berbeda ini, punya peran masing-masing dalam hal pengembangan riset.

Hal itu mengemuka dalam diskusi bersama Universitas Lampung, PT Great Giant Pineapple dan harian Kompas yang bertajuk ”Literasi Digital Banjir Informasi, Memilah Hoax dan Fake News”, Jumat (13/8/2021). Hadir dalam diskusi tersebut, Direktur PT Great Giant Pineapple Welly Soegiono, Rektor Universitas Lampung Karomani Pemimpin Redaksi Kompas Sutta Dharmasaputra dan 100 peserta diskusi lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Welly Soegiono mengatakan, perusahaan perkebunan swasta seperti PT Great Giant Pineapple (PT GGP) merasa perlu dan sangat mendukung adanya kerjasama antara pemerintah, swasta, akademisi, dan media. ”Sektor swasta seperti kami butuh informasi dan publikasi tentang pertumbuhan usaha, pertumbuhan ekonomi. Media juga bisa menjadi sarana untuk menyuarakan hambatan apa yang kami alami,” katanya.

Kepada akademisi, dalam hal ini Universitas Lampung, Welly juga merasa pihaknya memerlukan dukungan. Ia menilai, Universitas Lampung sebagai salah satu tempat berkumpulnya orang-orang berpendidikan yang memiliki pemikiran, keahlian dan riset untuk mendukung pertumbuhan usaha.

”Kami sebenarnya tidak perlu memperbesar anggaran riset dan pengembangan. Di Universitas Lampung banyak doktor dan tenaga riset. Kampus bisa menjadikan kebun kami sebagai laboratorium penelitian. Kerja sama ini tentu menguntungkan perkebunan swasta seperti kami dan perguruan tinggi, seperti Universitas Lampung,” tuturnya.

Welly berharap kerja sama yang pernah dijalin PT GGP dan Kompas dalam jelajah buah Nusantara juga bisa terus dikembangkan. Ia juga berharap pemberitaan Kompas membuat para akademisi tercerahkan sehingga dapat meningkatkan pengetahuan para dosen dan mahasiswa.

Hal senada disampaikan Karomani. Menurut dia, saat ini digitalisasi pendidikan harus dikuasai seluruh sivitas akademika. Ia tidak heran dan justru menyambut baik langkah Kompas yang telah melakukan transformasi digital.

”Universitas Lampung membutuhkan Kompas. Saat pandemi seperti ini, bukan hanya virus yang berbahaya. Melainkan juga berita hoaks yang membuat pandemi sulit terkendali. Karena itu, informasi yang benar seperti yang dihadirkan Kompas, sangat kami butuhkan,” ujarnya.

KOMPAS COLLABORATION FORUM—-Harian Kompas bekerja sama dengan Universitas Lampung (Unila) dan PT Great Giant Pineapple (GPP) menggelar diskusi literasi digital, Jumat (13/8/2021) secara daring. Tampak di foto, Rektor Unila Prof Karomani (kanan), Direktur GPP Welly Soegiono (kiri), Pemimpin Redaksi Kompas Sutta Dharmasaputra (bawah).

Karomani juga menyebutkan, peran swasta dalam pendidikan di perguruan tinggi juga dibutuhkan. Selama ini kerja sama dengan berbagai pihak sesama universitas telah dilakukan Universitas Lampung. Sementara kerja sama antara universitas dan swasata seperti PT GGP akan terus dikembangkan terutama untuk mendukung riset-riset.

Pemimpin Redaksi Kompas Sutta Dharmasaputra menyambut baik hubungan baik Kompas, PT GGP dan Universitas Lampung. Kompas terus berupaya untuk memublikasikan capaian-capaian perguruan tinggi dan swasta.

”Kami bisa memublikasikan hasil riset dan temuan-temuan perguruan tinggi untuk kemajuan bangsa. Saat kami ingin memperdalam hasil liputan, kami juga berharap para dosen di Universitas Lampung dapat memberi warna dan gagasan dari fakta-fakta yang kami temukan,” tuturnya.

Hasil liputan yang dipadukan dengan hasil riset para akademisi, lanjut Sutta, nantinya juga bisa dimanfaatkan oleh pihak swasta. Hasil liputan tersebut mungkin membantu perusahaan swasta, seperti PT GGP, dalam menentukan arah kebijakan perusahaan.

Editor: ANDREAS BENOE ANGGER PUTRANTO

Sumber: Kompas, 13 Agustus 2021

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB