Sistem operasi Android pertama kali menyapa dunia pada 2008 atau 10 tahun lampau. Perlahan tapi pasti, Android merangsek pasar, bahkan akhirnya mampu mengalahkan Symbian yang kala itu didukung penuh Nokia.
Nokia yang berstatus raja ponsel dunia saat itu, tidak pernah terlihat tertarik mengadopsi Android. Mereka percaya diri Symbian masih jadi favorit konsumen.
“Symbian adalah platform terbaik,” klaim Kenny Mathers, pejabat Head Developer Relatios & Marketing Forum Nokia, APAC, kala itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kenny menuturkan bahwa pihaknya memberi respek dengan apa yang Android telah lakukan. Pun demikian, ya cuma sebatas itu, tak sampai ikut menggunakan jasa Android di smartphone besutannya.
Menurut Kenny, Nokia memiliki sejumlah misi ketika ingin menciptakan sebuah handset. Pertama adalah ingin membuat gadget yang canggih. Lalu layanan yang ditawarkan dapat terintegrasi dengan layanan Nokia lainnya. Ketiga, tentu saja terjangkau oleh pengguna.
“Dan kami sudah mendapatkan semua itu pada Symbian. Jadi posisi kami terhadap Android sepertinya sudah jelas (menutup pintunya rapat-rapat),” pungkasnya.
Symbian Terjungkal
Sejarah mencatat, Symbian akhirnya tak mampu menahan gempuran Android. Pada kuartal IV 2010, serbuan ponsel Android sukses mengalahkan pasokan ponsel Symbian, menjadikan OS Robot Hijau terpopuler di dunia.
Berdasar data Canalys, pengapalan ponsel Android di kuartal IV 2010 menembus angka 32,9 juta unit. Sementara handset-handset Symbian hanya mencapai angka 31 juta unit.
Data lain milik Computer Weekly mengatakan, pangsa pasar OS milik Google itu terus meningkat dari 8,7% di 2009 menjadi 33% di 2010. Sebuah kenaikan yang cukup pesat.
Walaupun Symbian yang mereka andalkan sudah ditekuk Android, Nokia tetap kukuh tidak akan memakainya. Pada tahun 2011, kepemimpinan CEO Stephen Elop menjatuhkan pilihan pada sistem operasi Windows Phone besutan Microsoft.
Elop sepertinya yakin, nama besar Nokia akan membuat Windows Phone meraksasa. Tapi sayang kenyataan kemudian berkata sebaliknya, Nokia makin tenggelam, bahkan akhirnya dijual murah ke Microsoft.
Di bawah naungan HMD Global, ponsel Nokia saat ini mencoba bangkit. Memakai sistem operasi yang dulu pernah mereka tolak, Android.(rns/rns)–Fino Yurio Kristo –
Sumber: detikInet, Minggu, 30 Sep 2018
———–
Kisah Android yang Dulu Dicemooh Nokia, dkk
Sekarang, Android adalah sistem operasi ponsel terpopuler di dunia. Namun dulu di masa awal awal peluncurannya, Android mengalami masa suram. OS robot hijau ini diremehkan dan tidak diinginkan.
Android yang didirikan Andy Rubin dan kawan kawannya, diakuisisi Google tahun 2005. Tahun 2007, Google mengumumkan tengah mengembangkan Android secara intensif dan segera merilis handsetnya. Namun kesulitan menghadang karena Android belum dikenal.
“Tak ada operator di Amerika Serikat mau bermitra dengan Google merilis ponsel Android pertama. Verizon menolak, Sprint tak tertarik, dan AT&T tak memberi jawaban. Bahkan T Mobile yang akhirnya mau merilis HTC G1 awalnya juga menolak,” kata Lisa Eadicco, kolumnis teknologi di Business Insider.
Kedatangan Android juga diremehkan para vendor lain. “Kedengarannya mereka hanya mengumpulkan beberapa orang untuk membuat ponsel dan kami sudah melakukan itu selama bertahun tahun. Saya tak paham dampak seperti apa yang akan mereka punya,” kata Scott Horn, eksekutif Microsoft kala itu.
Nokia yang masih sangat berkuasa memandang Android sebelah mata dan menganggapnya bukan ancaman. Bahkan sampai tiga tahun kemudian, tepatnya tahun 2010, bos Nokia masih meremehkan Android.
Executive Vice President dan General Manager Mobile Solutions Nokia ketika itu, Anssi Vanjoki, mengutarakan bahwa bila Nokia mengadopsi Android ibaratnya seperti anak lelaki yang buang air kecil di celana hanya untuk mendapatkan kehangatan di musim dingin.
Apa yang ingin dikatakannya adalah, menggunakan OS robot hijau itu hanyalah solusi jangka pendek atau instan di mana vendor ingin memanfaatkannya untuk segera meraih untung. Tapi dalam jangka panjang Android bisa jadi masalah karena kurangnya diferensiasi.
Di masa awal itu, Android memang tidak langsung terlihat sebagai produk sukses. Handset Android pertama, HTC G1, tidak terlalu kedengaran gaungnya. Namun kemudian, semakin banyak vendor mengusung Android karena ingin mengganggu hegemoni iPhone serta Nokia yang masih mengandalkan Symbian.
Kabar baiknya, vendor papan atas semacam Samsung, Motorola, HTC dan Sony Ericsson benar benar niat membuat ponsel Android sehingga menjadi semakin baik. Hasilnya, perlahan tapi pasti, tidak ada yang bisa lagi menjegal Android di posisi puncak sampai hari ini.
Bahkan Nokia pun sekarang ikut menggunakan Android di smartphone terbarunya. Demikian juga BlackBerry yang dulu sempat sama-sama anti. (fyk/fyk)–Fino Yurio Kristo –
Sumber: detikInet, Selasa, 25 Apr 2017