Kebiasaan Menyetir ke Kantor Picu Kegemukan

- Editor

Selasa, 29 Maret 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Studi di Inggris pada puluhan ribu komuter usia lebih dari 40 tahun menunjukkan, orang yang berangkat kerja dengan menyetir mobil berbobot lebih berat dan kadar lemak tubuh lebih tinggi ketimbang yang pergi ke kantor dengan berjalan, bersepeda, atau transportasi umum. Pesepeda paling minim lemak tubuh, tapi memakai kereta pun membuat perbedaan signifikan, seperti dilaporkan tim peneliti di The Lancet Diabetes and Endocrinology.
Menurut pemimpin studi, Ellen Flint, dari London School of Hygiene and Tropical Medicine, Inggris, meski tahu olahraga menekan risiko obesitas dan penyakit kronis, banyak orang tak sempat berolahraga karena sibuk bekerja. ”Orang yang menyatukan aktivitas fisik dengan keseharian signifikan menurunkan berat badan dan lebih sehat daripada yang mengendarai mobil,” ucap Flint, Jumat (25/3). Riset memakai data UK Biobank pada 157.000 orang paruh baya Inggris, tahun 2006-2010. (REUTERS/JOG)
———————–
Bulan Saturnus Lebih Muda daripada Dinosaurus

Saturnus punya 62 bulan yang semuanya dipengaruhi gravitasi planet induknya dan gravitasi bulan lain. Pemodelan komputer, sejumlah bulan Saturnus, yakni Tethys, Dione, dan Rhea, belum menunjukkan perubahan sumbu orbit. Umur ketiga bulan itu diperkirakan kurang dari 100 juta tahun atau lebih muda daripada dinosaurus di Bumi. ”Bulan selalu berubah orbit, itu tak terelakkan,” kata peneliti utama Institut Search for Extraterrestrial Intelligence (SETI), Matija Cuk, seperti dikutip space.com, Jumat (25/3). Secara perlahan, seiring bertambahnya waktu, orbit bulan-bulan itu bergeser kian menjauhi Saturnus dan miring. Lalu, dari mana bulan-bulan muda Saturnus itu berasal? Dugaan terbaik, terbentuk dari tabrakan bulan-bulan Saturnus sebelumnya. Pecahannya lalu bersatu lagi membentuk bulan dan cincin Saturnus berumur lebih muda. (SPACE/MZW)
———————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 29 Maret 2016, di halaman 14 dengan judul “Kilas Iptek”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 5 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB