Keberagaman Modal Berharga Daerah Penyangga Ibu Kota Baru

- Editor

Selasa, 31 Desember 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Keberadaan Balikpapan dan Samarinda turut menjadi salah satu pertimbangan penting pemilihan lokasi ibu kota negara. Keberadaan infrastruktur pelabuhan dan bandara diharapkan dapat mempermudah proses kepindahan tersebut.

Keberagaman menjadi modal berharga bagi daerah penyangga ibu kota negara di Kalimantan Timur dalam menyambut pendatang. Meski begitu, masyarakat berharap agar pemerintah lebih serius dalam menjaga daerah mereka tetap kondusif dan nyaman.

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) menggandeng tiga fotografer, yakni Taupik Akbar, Alfian Widiantono, dan Atet Dwi Pramadia, untuk memotret Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Bersama Tenggarong dan Samarinda, Balikpapan akan menjadi kawasan penyangga ibu kota.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

KOMPAS/ALIF ICHWAN–Desain Nagara Rimba Nusa memenangi sayembara ibu kota negara baru di Kalimantan Timur yang diumumkan di Auditorium Kantor PUPR, Jakarta, Senin (23/12/2019). Konsep dari pemenang desain ibu kota negara, Nagara Rimba Nusa, adalah menghubungkan manusia dengan alam dan lingkungan serta memanfaatkan potensi sumber daya air sebagai bagian dari kehidupan.

Menurut Alfian, salah satu yang menjadi kekuatan Balikpapan dalam menyambut perpindahan ibu kota adalah keberagamannya. Ia menyadari hal tersebut saat memotret fasilitas publik dan aktivitas masyarakat yang ada di sana selama tiga hari. Menurut dia, Balikpapan tidak hanya didominasi oleh suku tertentu.

”Orang-orang Bone atau Madura, misalnya, bermukim sesuai dengan klusternya. Namun, setiap kluster tersebut berhubungan akrab satu sama lain,” katanya dalam Diskusi Pemindahan Ibu Kota, di Jakarta, Jumat (27/12/2019).

Kendati demikian, Taupik mengungkapkan, beberapa masyarakat yang ditemuinya khawatir kenyamanan dan keamanan Balikpapan akan terusik pasca-perpindahan ibu kota. Hal ini mengingat bahwa diprediksi ada sekitar 1,5 juta penduduk yang akan pindah. Mereka tidak menginginkan penduduk Balikpapan menjadi sepadat Jakarta.

”Meski bahagia ibu kota akan pindah, mereka juga khawatir, kota yang sangat kondusif dan aman berubah menjadi macet dan banyak kriminalitas,” katanya.

Hal ini bukan tanpa alasan sebab Balikpapan memiliki magnet yang kuat bagi pendatang. Selain menjadi kota terbesar kedua di Kalimantan Timur, lokasinya juga diapit oleh Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara. Sangat strategis untuk menjangkau kawasan ibu kota. Kota ini juga terletak di tepi teluk dengan mayoritas lahan berbukit.

KOMPAS/WAWAN H PRABOWO–Presiden Joko Widodo bersama Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor meninjau lokasi calon ibu kota negara di kawasan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (17/12/2019). Presiden berharap, pemindahan ibu kota tidak sekadar memindahkan fisik kantor atau gedung pemerintahan dari Jakarta, tetapi juga transformasi budaya kerja, sistem kerja, dan pola pikir bangsa.

Selain itu, Balikpapan baru saja terhubung jalan tol dengan Samarinda. Kota ini juga dianggap sebagai pintu gerbang perdagangan barang dan lalu lintas manusia berkat kemudahan konektivitasnya. Ada Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Pelabuhan Laut Semayang, dan Pelabuhan Peti Kemas Kariangau.

Pertimbangan penting
Wakil Ketua Sekretariat Tim Koordinasi Strategis Pemindahan Ibu Kota Negara Kementerian PPN/Bappenas Hayu Parasati mengatakan, keberadaan Balikpapan dan Samarinda turut menjadi salah satu pertimbangan penting pemilihan lokasi ibu kota negara. Keberadaan infrastruktur pelabuhan dan bandara diharapkan dapat mempermudah proses kepindahan tersebut.

Sementara itu, setiap daerah penyangga akan memiliki peran penting dalam menopang perekonomian ibu kota, baik dalam bidang pertanian, pertambangan, maupun pariwisata. Kerja sama setiap daerah dengan ibu kota negara juga akan dijalin secara intensif.

”Sebab, kawasan pusat pemerintahan harus bersih dari kawasan industri. Meski begitu, industri yang berkaitan dengan sains atau teknologi informasi masih mungkin berada di dalam ibu kota,” ujarnya.

KOMPAS/FAJAR RAMADHAN-+Wakil Ketua Sekretariat Tim Koordinasi Strategis Pemindahan Ibu Kota Negara Kementerian PPN/Bappenas Hayu Parasati

Terkait munculnya kekhawatiran mengenai keamanan dan kenyamanan Balikpapan yang akan terusik, Hayu menilai, hal tersebut kemungkinan akan terjadi. Oleh karena itu, pemerintah daerah dan pemerintah pusat akan bekerja sama melakukan persiapan. Tidak hanya terkait kesiapan kota, tetapi juga sumber daya manusia.

”Langkah konkretnya akan menunggu undang-undang tentang ibu kota disahkan karena harus ada kepastian hukumnya. Kami harapkan terwujud pada 2020,” lanjutnya.

Oleh FAJAR RAMADHAN

Editor: HAMZIRWAN HAM

Sumber: Kompas, 27 Desember 2019

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB