Perjuangan tiga mahasiswa asal Indonesia yang kuliah di Perancis dan mengikuti kompetisi penerbangan Fly Your Ideas 2017 berakhir di babak final, Rabu (17/5), di Kompleks Airbus, Toulouse, Perancis. Meskipun begitu, mereka siap meluncurkan aplikasi karya mereka tersebut.
Tim yang beranggotakan Raisa Ornella Rico, Mukhtar Amin, dan Dicky Adhitya Dwiantoro tersebut tergabung dalam tim PassEx. Mereka menawarkan aplikasi lewat telepon seluler dengan pemberitahuan terkini untuk mengatasi “antrean” atau kemacetan penumpang di dalam pesawat sebelum lepas landas. PassEx menamai aplikasi mereka Compact Luggage Strategy (CLS) Mobile Apps.
Secara sederhana, CLS membantu maskapai dalam distribusi penumpang berdasarkan pada besar kecil ukuran bawaan ke kabin. “Jujur kami awalnya tidak menyangka ide ini bisa membawa tim sampai final,” kata Raisa, mahasiswa pascasarjana manajemen di Institut d’Administration des Entreprises (IAE) Toulouse kepada wartawan Kompas, Ambrosius Harto, Rabu, di Toulouse.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mukhtar, mahasiswa pascasarjana teknik penerbangan Institut Superieur de l’Aeronatique et de l’Espace (ISAE) Toulouse, menambahkan, aplikasi yang mereka tawarkan dapat cepat diaplikasikan oleh maskapai. “Tidak perlu mengubah apa pun di pesawat atau bandara dan aplikasi ini siap kami luncurkan jika ada maskapai yang ingin mengaplikasikannya,” katanya.
Dicky, mahasiswa pascasarjana navigasi satelit global Ecole Nationale de l’Aviation Civile (ENAC) Toulouse, mengatakan, ide proyek mereka berasal dari pengalaman sendiri dan banyak orang yang frustrasi karena hilangnya banyak waktu akibat antrean dalam pesawat. “Secara sederhana, kami membangun algoritma aplikasi yang dapat membantu penumpang dan maskapai agar lebih cepat, nyaman, dalam penerbangan,” katanya.
Dalam kompetisi tersebut, PassEx harus mengakui keunggulan ide tim DAELead dari Universitas Hongkong yang keluar sebagai pemenang kompetisi berhadiah 30.000 euro tersebut. DAELead menjadi pemenang dengan proyek kompartemen penyimpanan pribadi di bawah kaki penumpang. Kompartemen ini menggunakan ruang antara lantai kabin dan langit-langit kargo.
Menurut tim DAELead, ide tersebut lahir dari kondisi sosial kehidupan di Hongkong, di mana warga harus memanfaatkan setiap milimeter ruang guna mendukung kehidupan, misalnya menyimpan barang, menata tempat tidur, furnitur, perkakas dapur, dan sebagainya.
Charles Champions, Executive Vice President Engineering, Patron of Fly Your Ideas, mengatakan, butuh beberapa tahun lagi untuk mengimplementasikan ide-ide dari Fly Your Ideas dalam dunia penerbangan, antara lain di pesawat. Ide kompartemen pribadi di bawah kaki penumpang mungkin akan segera membuat maskapai tertarik dan bagi Airbus merupakan kesempatan untuk memodifikasi bagian dalam di masa depan.
Charles mengungkapkan, tahun ini, Fly Your Ideas mengumpulkan 356 ide dari 348 kampus di seluruh dunia. Indonesia termasuk dalam lima besar pengirim tim terbanyak di kompetisi dua tahunan tersebut. Tahun ini, dari Indonesia ada 24 tim peserta kompetisi. Tim terbanyak dari India, yaitu sebanyak 64 tim.
Kompetisi 2017 merupakan edisi kelima sejak 2009. Sekitar 20.000 mahasiswa dan 400 pegawai Airbus, produsen pesawat Eropa, terlibat dalam kompetisi ini. Kompetisi ini juga menggandeng Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).
——————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 18 Mei 2017, di halaman 13 dengan judul “Karya Tim Indonesia Siap Diluncurkan”.