Karya Ilmiah untuk Atasi Pencemaran Asap

- Editor

Jumat, 30 Oktober 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ujicoba Pemadaman Busa - Seorang mahasiswa dari Universitas Kitakyushu Jepang memadamkan kebakaran pada tanah gambut dengan menggunakan air busa, Rabu (16/9), di Kelurahan Kalampangan, Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Kegiatan itu merupakan bagian dari uji coba yang dilakukan antara UPT Centre For International Co-Operation In Sustainable Management of Tropical Peatland (CIMTROP) Universitas Palangkaraya bekerja sama dengan Universitas Kitakyushu Jepang, serta Foundation for the Advancement of Industry Science & Techonolgi (FAIS).



Kompas/Megandika Wicaksono (DKA)

16-09-2015

Ujicoba Pemadaman Busa - Seorang mahasiswa dari Universitas Kitakyushu Jepang memadamkan kebakaran pada tanah gambut dengan menggunakan air busa, Rabu (16/9), di Kelurahan Kalampangan, Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Kegiatan itu merupakan bagian dari uji coba yang dilakukan antara UPT Centre For International Co-Operation In Sustainable Management of Tropical Peatland (CIMTROP) Universitas Palangkaraya bekerja sama dengan Universitas Kitakyushu Jepang, serta Foundation for the Advancement of Industry Science & Techonolgi (FAIS). Kompas/Megandika Wicaksono (DKA) 16-09-2015

Remaja di daerah terdampak asap tergugah untuk merancang alat pereduksi polutan. Karya mereka terpilih sebagai finalis Lomba Karya Ilmiah Remaja XII.

Ketua Dewan Juri LKIR XII Prof Dr Wahyuddin Latunreng, Kamis (29/10), menjelaskan, Raynord Rasendriya Risatama dan timnya dari SMPN 9 Balikpapan, Kalimantan Timur, merancang Mesin Penangkap Kabut Asap menggunakan penyaring basah.

Alat penyaring asap juga dibuat Abdullah Faqih dan dua rekannya dari Madrasah Tsanawiyah Tahfidz Yanbu’ul Qur’an Kudus, Jawa Tengah. Mereka menciptakan kotak penyaring udara termodifikasi untuk mendegradasi polutan asap.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Karya peneliti remaja dari Kudus ini berpotensi meraih paten sederhana karena memiliki kebaruan pada sistem yang mereka rancang,” ujar Wahyuddin.

Untuk memecah senyawa oksida karbon digunakan nanokomposit, paduan senyawa titanium, karbon aktif, dan silikat. Untuk mengurai gas karbon, lapisan komposit itu diaktifkan dengan penyinaran sinar ultraviolet di atas 100 derajat celsius.

Ujicoba Pemadaman Busa - Seorang mahasiswa dari Universitas Kitakyushu Jepang memadamkan kebakaran pada tanah gambut dengan menggunakan air busa, Rabu (16/9), di Kelurahan Kalampangan, Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Kegiatan itu merupakan bagian dari uji coba yang dilakukan antara UPT Centre For International Co-Operation In Sustainable Management of Tropical Peatland (CIMTROP) Universitas Palangkaraya bekerja sama dengan Universitas Kitakyushu Jepang, serta Foundation for the Advancement of Industry Science & Techonolgi (FAIS). Kompas/Megandika Wicaksono (DKA) 16-09-2015
Ujicoba Pemadaman Busa – Seorang mahasiswa dari Universitas Kitakyushu Jepang memadamkan kebakaran pada tanah gambut dengan menggunakan air busa, Rabu (16/9), di Kelurahan Kalampangan, Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Kegiatan itu merupakan bagian dari uji coba yang dilakukan antara UPT Centre For International Co-Operation In Sustainable Management of Tropical Peatland (CIMTROP) Universitas Palangkaraya bekerja sama dengan Universitas Kitakyushu Jepang, serta Foundation for the Advancement of Industry Science & Techonolgi (FAIS).
Kompas/Megandika Wicaksono (DKA)
16-09-2015

Dalam uji coba, konsentrasi 60 persen gas karbon monoksida (CO) di dalam kotak bervolume 1.200 cm3 dapat tereduksi hingga 46 persen dalam waktu 20 menit. Uji coba dilakukan untuk mereduksi asap rokok di ruang merokok. Gas karbon monoksida dapat mengurangi kemampuan darah dalam menyerap oksigen.

Alat ini, ujar Abdullah, dapat dikembangkan untuk mereduksi asap polutan yang masuk ke dalam ruangan atau rumah. Semua ventilasi ditutup, udara dari luar hanya masuk melalui lubang pada kotak pereduksi. Dengan sistem penyaring ini, hanya udara bersih yang masuk ke ruangan.

Sementara alat rancangan Raynord berupa mesin penangkap asap yang dilengkapi dengan filter yang dibasahi. Lomba ini terdiri dari bidang IPA, IPS, dan teknologi. (YUN)
———————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 30 Oktober 2015, di halaman 14 dengan judul “Karya Ilmiah untuk Atasi Pencemaran Asap”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 4 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB