Jadikan Heboh Zika Momentum Berantas Nyamuk

- Editor

Rabu, 17 Februari 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penularan virus zika menjadi isu heboh bagi seluruh dunia lantaran Brasil melaporkan adanya keterkaitan penyakit akibat virus zika dengan kondisi mikrosefalus pada sejumlah bayi yang baru lahir. Indonesia tetap waspada tetapi tidak perlu panik. Isu ini malah memiliki sisi positif, yakni untuk menggerakkan semua sektor, terutama masyarakat, untuk memberantas sarang nyamuk.

Warga Indonesia sebenarnya tidak perlu terlalu mengkhawatirkan virus zika walaupun tetap harus waspada. Sebab, sudah ada penyakit dengan vektor nyamuk yang lebih membahayakan masyarakat sehingga sebenarnya butuh perhatian lebih besar.

Regional Coordinator pada WHO Southeast Asia Regional Office?, ?Prof Tjandra Yoga Aditama?, Rabu (17/2/2016), mengatakan, demam berdarah dengue (DBD) dan chikungunya memiliki gejala yang lebih berat di Indonesia. Padahal, virus zika, dengue, dan chikungunya memiliki vektor yang sama, yaitu nyamuk Aedes.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bahkan, DBD menimbulkan kematian setiap tahun. “Kita bisa menggunakan momen zika untuk pengendalian vektor. Toh, nyamuk Aedes memang harus dibasmi di tempat kita,” ujar Tjandra saat Diskusi Panel Virus Zika di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.

Virus-virus tersebut ditransmisikan antara lain oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Namun, pengirim utama virus tadi ke manusia adalah Aedes aegypti. Karena vektor sama, jika pemerintah dan masyarakat gencar mengendalikan DBD, upaya tersebut sekaligus mempersempit celah berkembangnya virus zika di Indonesia.

Virus zika ditemukan pertama kali pada 1947 pada seekor monyet rhesus di hutan Zika, Uganda. Gejalanya ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya. Selain itu, hanya seperlima orang yang terinfeksi zika menunjukkan gejala.

Namun, dunia heboh ketika di Brasil dilaporkan pada Juli 2015 bahwa 76 pasien dengan sindrom neurologis dan 42 pasien didiagnosis Guillain-Barré Syndrome memiliki riwayat terinfeksi Zika. Selain itu, Brasil menyebutkan kasus mikrosefalus pada bayi baru lahir meningkat 20 kali lipat pada 2015 dibandingkan biasanya, yang diyakini akibat ibu hamil terinfeksi virus tersebut.

Guru Besar bidang parasitologi FKUI Saleha Sungkar menuturkan, langkah terbaik adalah pencegahan melalui pemberantasan sarang nyamuk oleh seluruh komponen masyarakat melalui kegiatan 3M (menutup penampungan air, menguras penampungan air, dan mengubur sampah). Langkah pencegahan yang sederhana dan klise, tetapi sangat sulit diterapkan.

Itu lantaran perangkat pemerintah hingga pemimpin di tingkat masyarakat, yaitu ketua rukun tetangga, kurang aktif mendorong masyarakat. “Tidak semua orang mau melakukan 3M sehingga butuh komando. Gubernur dan wali kota perlu turun ke rumah- rumah warga,” ujar Saleha.

J GALUH BIMANTARA

Sumber: Kompas Siang | 17 Februari 2016

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 4 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB