ITB Akui Adanya Plagiarisme

- Editor

Jumat, 16 April 2010

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Institut Teknologi Bandung mengakui kasus plagiarisme yang dilakukan MZ, mahasiswa program studi doktor dari Sekolah Tinggi Elektronika dan Informatika ITB. Plagiarisme itu dilakukan ketika yang bersangkutan mengikuti ”the 2008 Institute of Electrical and Electronics Engineers Conference on Cybernetics and Intelligent Systems” di Chengdu, China.

ITB baru mengetahui hal ini setelah MZ meraih gelar doktor, akhir 2009. ”Gelar doktor telah dicabut. Selain itu, status calon dosen juga hangus karena ia mengundurkan diri akhir tahun 2009. Kini ITB tidak mengetahui keberadaannya,” kata Rektor ITB Ahmaloka di Bandung, Kamis (15/4).

Kasus plagiarisme ini diketahui setelah situs resmi Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) memasang pengumuman adanya penjiplakan dalam makalah ilmiah hasil karya MZ, SHS, YP, dan CM dari ITB pada 2008. Judul makalah ilmiah itu adalah ”3D Topological Relations for 3D Spatial Analysis”.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Makalah ini sama dengan karya Siyka Zlatanova berjudul ”3D Topological Relationships” yang dipublikasikan dalam ”the 11th International Workshop on Database and Expert System Applications”.

Ahmaloka mengatakan, menurut keterangan yang dikatakan MZ ketika ditanya ITB, akhir 2009, ternyata yang bersangkutan mengirimkan makalah itu tanpa persetujuan promotornya CM dan dua kopromotor SHS dan YP. Jadi, institusi ITB sama sekali tidak mengetahui dengan adanya kasus plagiat itu.

”Niat pribadi MZ mengirimkan makalah ilmiah dalam konferensi internasional di China tidak diketahui promotor dan kopromotor. Sulit terkontrol karena ia mengirimkannya atas inisiatif sendiri. Padahal, bila ada makalah yang hendak dikirimkan ke konferensi luar negeri atau jurnal internasional seharusnya sepengetahuan promotor dan kopromotor,” kata Ahmaloka.

Berkaca dari kejadian ini, ITB telah membentuk tim khusus yang dikoordinasi Dekan Sekolah Tinggi Elektronika dan Informatika (STEI). Tujuannya, melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap hasil disertasi MZ ketika menjalani program magister di ITB. Bila ternyata hasil disertasinya terbukti plagiat, ITB akan mencabut gelarnya.

Ia mengharapkan, ke depan, semua mahasiswa atau pengajar di ITB berhati-hati ketika mengutip pendapat orang lain. Hendaknya, mereka mencantumkan nama orang yang mengatakan atau memublikasikan tentang suatu tema terlebih dahulu. Selain itu, ia mengharapkan promotor dan kopromotor selalu melakukan pengawasan ketat terhadap tugas atau kinerja mahasiswa.

”Jangan sampai mereka justru alpa sehingga membuka kesempatan bagi orang lain melakukan tindakan tidak terpuji, yaitu plagiasi,” ujar Ahmaloka. (CHE)

Sumber: Kompas, Jumat, 16 April 2010 | 04:30 WIB

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 9 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB