Indonesia Jadi Contoh Transfer Teknologi

- Editor

Selasa, 17 Maret 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banyak pihak menganggap produk berteknologi yang dihasilkan industri di Indonesia hanya rakitan produk teknologi luar. Padahal, ilmuwan dan teknolog Indonesia memiliki kemampuan tinggi.

Salah satunya, Indonesia jadi contoh program transfer teknologi bagi negara-negara ASEAN yang tergabung dalam program promoting innovation and technology (PIT-ASEAN). Masyarakat Ilmuwan dan Teknologi Indonesia (MITI) ditunjuk sebagai representatif Technology Transfer Office (TTO) di Indonesia, bekerja sama dengan Steinbeis Transfer Center Jerman.

Pada Rabu (11/3), delegasi Pemerintah Jerman dan negara-negara ASEAN melihat proses transfer teknologi yang dilakukan MITI pada pengembangan riset kanker di Pusat Riset C-Tech Labs Edwar Technology di kantor Pusat MITI Alam Sutera, Tangerang Selatan, Banten.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Ketua Umum MITI Warsito P Taruna, melalui surat elektronik, salah satu kendala kemajuan teknologi di Indonesia adalah belum menyebarnya hasil riset kepada masyarakat secara optimal. Padahal, teknologi yang dihasilkan berpotensi menyejahterakan rakyat.

Tugas utama MITI adalah menjembatani hasil riset yang dilakukan para ilmuwan dan teknolog agar dapat diaplikasikan untuk menjawab kebutuhan dan menyejahterakan rakyat. Untuk itu, MITI bekerja sama dengan Steinbeis, lembaga independen di Jerman yang lebih dari 30 tahun menangani transfer teknologi. Steinbeis memiliki jaringan di banyak negara, termasuk Malaysia, Jepang, India, dan negara-negara lain di dunia.

Kepala Deputi Pemberdayaan Industri dan Sektor Privat MITI Sri Harjanto mengatakan, masih sedikit kesesuaian antara kebutuhan industri dan hasil-hasil riset yang dihasilkan para ilmuwan dan teknolog. Para peneliti terutama dari perguruan tinggi meneliti lebih berorientasi pada keinginan menemukan atau meciptakan teknologi dan membuat publikasi ilmiah. “Mereka belum berorientasi kebutuhan industri dan masyarakat,” ujarnya.

Harjanto menambahkan, para peneliti dan industri perlu menyamakan persepsi kebutuhan dan mengembangkan riset di Indonesia. MITI memiliki banyak jaringan peneliti dan industri di dalam maupun luar negeri. Di dalam negeri, MITI punya anggota lebih dari 300 ilmuwan dan teknolog. Aktivitas proses transfer teknologi oleh MITI merupakan bagian dari acara Networking Event PIT-ASEAN.(DMU)
————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 14 Maret 2015, di halaman 14 dengan judul “Indonesia Jadi Contoh Transfer Teknologi”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 12 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB