Hujan Dipicu Pemanasan Lokal

- Editor

Jumat, 18 Mei 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Hujan melanda wilayah Jawa bagian barat pada Kamis (17/5) siang. Hujan ini dipicu oleh faktor lokal yang memicu pertumbuhan awan konvektif. Beberapa faktor lokal pembentuk awan konvektif itu di antaranya akumulasi panas, orografi, dan kelembaban tinggi.

“Tidak ada faktor regional yang memicu hujan kali ini, jadi murni ini faktor lokal. Kemarin hujan juga cukup merata di Jawa bagian barat,” kata Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ramlan, di Jakarta.

Sementara itu, analisis dari Bidang Meteorologi BMKG mengatakan, saat ini terdapat sirkulasi siklonik di Pesisir Barat Sumatera. Konvergensi terbentuk di Riau, Sumatera Utara, Kalimantan Tengah dan Bearat dan Kepulauan Riau. Belokan angin terdapat di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Riau, Maluku Utara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

–Hujan melanda wilayah Jawa bagian barat dan beberapa daerah lain pada Rabu dan Kamis (17/5/2018) siang. Hujan ini dipicu oleh faktor lokal yang memicu pertumbuhan awan konvektif. Sumber: BMKG, 2018

Daerah dengan indeks labilitas atmosfer sedang hingga kuat yaitu di Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara, Selatan dan Barat, Maluku, Papua.

Berdasarkan fenomena ini, beberapa daerah berpeluang hujan pada Jumat (19/5), meliputi Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Maluku Utara. Sedangkan daerah berpeluang hujan disertai angin kencang di antaranya, Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Kepulauan Bangka, Belitung,

Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Papua.

Saat ini sebagian besar wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau pada Mei yaitu mencapai 121 Zona Musim (ZOM) atau 35,4 persen dan pda Juni sebanyak 99 ZOM (28,9 persen).–AHMAD ARIF

Sumber: Kompas, 18 Mei 2018

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 1 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB