Hiperaktivitas Diprediksi lewat Tatapan saat Bayi

- Editor

Senin, 29 Juni 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tatapan dari bayi baru lahir kemungkinan bisa menunjukkan perilakunya beberapa tahun kemudian, termasuk si bayi nantinya hiperaktif atau tidak. Demikian hasil studi yang dipublikasikan pada Jumat (26/6), di jurnal Scientific Reports. Para peneliti mempelajari 80 bayi berusia 1-4 hari dan menghitung berapa lama bayi memfokuskan tatapan pada gambar yang ditunjukkan kepada mereka.

Setelah mereka berusia 3-10 tahun, peneliti meminta para orangtua mengisi kuesioner terkait perilaku anak. Hasilnya, bayi yang melihat gambar lebih singkat cenderung hiperaktif dan impulsif saat tumbuh besar dibandingkan dengan mereka yang melihat gambar lebih lama. Di sisi lain, bayi yang menatap gambar lebih sebentar rata-rata punya lebih banyak masalah perilaku saat masa kanak-kanak. Perbedaan itu diyakini dipengaruhi faktor genetika atau lingkungan selama bayi ada dalam rahim. “Riset ini menunjukkan, kemampuan bayi memperhatikan sesuatu secara visual tak sepenuhnya bergantung pada bimbingan orangtua atau dampak lingkungan seusai lahir,” kata Angelica Ronald, penulis utama studi ini yang juga dosen di Birkbeck, University of London. Namun, peneliti menekankan, tak ada satu tipe sifat lebih baik terhadap tipe lain. “Mungkin orang yang mudah berganti atensi bisa sukses dalam balap mobil dan yang fokus lebih lama akan bagus di bidang seni,” kata Angelica. (LIVESCIENCE/JOG)
———–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 29 Juni 2015, di halaman 14 dengan judul “Hiperaktivitas Diprediksi lewat Tatapan saat Bayi”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 3 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB