Tim peneliti dari Universitas Yale di New Heaven, Amerika Serikat, saat ini mengembangkan lapisan film supertipis untuk membungkus baterai litium-sulfur agar bisa diisi ulang berkali-kali dan membuka peluang untuk membuat sumber tenaga yang lebih menjanjikan daripada teknologi litium-ion.
Baterai bisa menghasilkan energi dua kali lipat dibandingkan litium-ion dengan bobot yang sama. Kendalanya, setelah beberapa kali pengisian dan pelepasan daya, baterai litium-sulfur menjadi tidak stabil. Lapisan yang dikembangkan Victor Batista, profesor kimia dari Yale, dan timnya, sebagaimana disebutkan di situs scientificamerican.com, 21 Maret lalu, itu menjaga senyawa sulfur agar tidak bocor ke elektrolit dan bisa memperpanjang usia siklus baterai. (SCIENTIFICAMERICAN.COM/ELD)
——————–
Keresek Diarahkan ke Bioplastik
Rancangan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang Pengurangan Kantong Belanja Plastik diarahkan untuk penggunaan keresek berbahan nabati atau bioplastik. Bagian peralihan menyebutkan, peritel di pusat perbelanjaan dan toko modern wajib menggunakan keresek berstandar nasional Indonesia paling lambat 21 Februari 2018. Adapun toko di pasar rakyat wajib menggunakan kantong plastik SNI paling lambat 1 Januari 2020. Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Beracun Berbahaya Tuti Hendrawati Mintarsih, akhir pekan lalu, di Jakarta, mengatakan, penggunaan kantong belanja plastik tidak ber-SNI (kantong plastik murni dari bijih plastik) dibolehkan hingga batas waktu di atas dengan syarat tidak gratis. (ICH)
———-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 29 Maret 2017, di halaman 14 dengan judul “Kilas Iptek”.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
—————
Limbah Kayu Prospektif Mengurangi Energi Fosil
Energi biomassa dari limbah kayu sangat prospektif untuk mengurangi atau mengganti energi fosil, terutama solar. Bahan baku serpih kayu (wood chips) atau pelet kayu (wood pellet) dari jenis kayu berenergi tinggi, seperti akasia, gmelina, dan gliricidea, sudah ditanam di Kesatuan Pemangkuan Hutan Perhutani di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Wood pellet bisa dibuat dari limbah sagu. Potensinya sangat besar karena luas hutan sagu di Indonesia sekitar 1,4 juta hektar. Pekan lalu, Direktur Utama Perum Perhutani Denaldy M Mauna dan CEO Korea Western Power Mr Jung Ha Hwang menandatangani nota kesepahaman tentang pembangunan pembangkit berbasis biomassa untuk pabrik sagu Perhutani, Distrik Kais, Sorong Selatan, Papua Barat, di Seoul, Korea Selatan. (DMU)
—————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 17 April 2017, di halaman 14 dengan judul “Kilas Iptek”.
——————–
Komputer Tahan Panas Dikembangkan
Panas menjadi masalah pada perangkat elektronik komputer karena gangguan seperti mati mendadak saat temperatur terlalu tinggi. Memerangi panas agar perangkat tetap bekerja menjadi inovasi yang diupayakan. Pendekatan berbeda diambil dua peneliti dari Universitas Nebraska-Lincoln yang mengembangkan perangkat yang bisa bekerja pada suhu 332 derajat celsius. Dalam artikel pada Scientific Reports edisi Maret yang ditulis Sidy Ndao dan Mahmoud Elzouka, perangkat itu diperkirakan tahan terhadap kondisi lebih ekstrem, yakni 705 derajat celsius. Penemuan itu berimplikasi penting dalam industri yang butuh komputer bekerja membuat kalkulasi dan mengolah data pada temperatur tinggi. Itu berkontribusi menekan energi listrik yang terbuang jadi panas, membuatnya lebih efisien. Riset Ndao dan Elzouka harus dilanjutkan demi mewujudkan perangkat berfungsi komputasi. (SCIENCEDAILY/ELD)
———————
Asteroid 2014 JO25 Melintas di Dekat Bumi
Rabu (19/4) pukul 19.24 WIB, asteroid 2014 JO25 melintas di dekat Bumi. Titik terdekat lintasan asteroid itu berjarak 1,6 juta kilometer (km) dari Bumi atau 4,6 kali jarak Bumi-Bulan. Di titik terdekat itu, asteroid bergerak dengan kecepatan 117 km per jam. Asteroid itu melintas dengan aman, potensinya menabrak Bumi 0 persen. Pusat Planet Minor Persatuan Astronomi Internasional mengategorikan 2014 JO25 sebagai asteroid berpotensi berbahaya karena lintasan di dekat Bumi dan ukurannya besar. Jadi, astronom akan memantau asteroid itu berabad-abad. Lintasan terdekat dicapai 2014 JO25, Rabu malam, terdekat 400 tahun terakhir. Asteroid itu diperkirakan tak mendekati Bumi sampai tahun 2500. Radar astronom di Observatorium Arecibo, Puerto Riko, menyebut diameternya 1.300 meter. “Saat asteroid mendekat, radar mengirim sinyal,” kata Edgard Rivera-Valentin, ahli keplanetan Asosiasi Riset Antariksa Universitas di Observatorium Arecibo. (SPACE/MZW)
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 20 April 2017, di halaman 14 dengan judul “Kilas Iptek”.
—————————–
Kecerdasan Buatan Google di Igo
AlphaGo yang menjadi nama untuk sistem kecerdasan buatan dari Google baru saja menundukkan pemain catur igo nomor satu dunia, Ke Jie, dalam laga pertama dari tiga laga yang direncanakan, Selasa (23/5). Tahun lalu, AlphaGo mengalahkan jawara lain dari permainan papan strategi, Lee Se-dol. Dua pertemuan berikutnya akan terjadi minggu ini. Pendiri DeepMind dari Google, Demis Hassabis, menyebut pertemuan AlphaGo dengan Ke Jie berhasil memaksa kecerdasan buatan itu bekerja keras dengan adu strategi selama pertandingan. Tujuan akhir dari pelatihan kecerdasan buatan ini adalah mencari implementasi untuk bidang kesehatan dan ilmu pengetahuan. (BBC/ELD)
———————-
Pemanfaatan Sinyal Otak untuk Deteksi Narkoba
Balai Pengembangan Instrumentasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia tengah meneliti pemanfaatan sinyal otak untuk mendeteksi penggunaan narkoba. Penelitian yang masih dikembangkan hingga tiga tahun ke depan ini diharapkan berkontribusi untuk dunia kesehatan saat memeriksa riwayat penggunaan narkoba pada seseorang. ”Tujuannya menggunakan sinyal otak yang direkam untuk membedakan orang yang pernah menggunakan narkoba dan tidak. Selama ini, hal itu hanya dibedakan dengan cara medis, seperti melalui tes urine,” ujar peneliti Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI, Arjon Turnip, di Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (23/5). Penelitian awal dilakukan pada Mei 2016 di Rumah Sakit Hasan Sadikin dan melibatkan 30 orang sebagai sampel. (TAM)
————————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 24 Mei 2017, di halaman 18 dengan judul “Langkan”.
——————-
Gempa Gayo Lues Dipicu Aktivitas Segmen Tripa
Gempa berkekuatan M 4,9 yang mengguncang Kabupaten Gayo Lues, Aceh, Senin (29/5) pukul 04.54, mengakibatkan satu rumah rusak berat dan 25 rusak ringan. Tak ada korban jiwa dalam kejadian ini, tetapi sempat membuat warga ketakutan. Kepala BPBD Gayo Lues Zakaria mengatakan, kawasan yang terdampak adalah Desa Suri Musara, Kecamatan Pantan Cuaca. Rumah yang rusak umumnya terbuat dari batako. “Ada 25 rumah yang mengalami retak-retak karena memang kualitas bangunan rendah,” kata Zakaria. Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono mengatakan, pusat gempa berada 27 kilometer arah barat laut ibu kota Kabupaten Gayo Lues, Blangkejeren, di kedalaman sekitar 10 km. Daryono menambahkan, ditinjau dari kedalaman hiposenter dan mekanisme sumbernya, gempa ini dipicu aktivitas Sesar Besar Sumatera di segmen Tripa. (AIN/AIK)
——————-
BPPT Mulai Modifikasi Cuaca di Sumatera Utara
Musim kemarau tahun ini diprediksi bercurah hujan di bawah normal akibat pengaruh El Nino. Kondisi ini dapat mengancam kecukupan air di Daerah Aliran Sungai Asahan dan Danau Toba. Itu sebabnya mulai pekan lalu, dilakukan operasi modifikasi cuaca untuk menjatuhkan hujan di kawasan tersebut. Hal ini disampaikan Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca BPPT Tri Handoko Seto, Minggu (28/5). “Saat ini belum banyak terjadi hujan untuk menambah debit air di sana karena pertumbuhan awan sering terganggu angin kencang,” ujar Tri. Pola cuaca ini menandai terjadinya masa pancaroba di kawasan utara Sumatera. Sementara laporan dari BMKG menyebutkan, awal musim kemarau akan terjadi pada Mei dan Juni di wilayah Sumatera. (YUN)
———————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 30 Mei 2017, di halaman 14 dengan judul “Gempa Gayo Lues Dipicu Aktivitas Segmen Tripa”.
——————————–
Biodiesel Teknologi Baru
Teknologi refinasi biodiesel terkini semakin memungkinkan biodiesel menggantikan minyak diesel yang berasal dari minyak fosil. Kendalanya saat ini molekul biodiesel memiliki temperatur titik didih berbeda dari minyak diesel dari bahan bakar fosil. Artinya, minyak biodiesel membutuhkan mesin khusus agar bisa digunakan 100 persen. Dalam Livescience, 16 Juni 2017, disebutkan, peneliti Jerman menemukan cara untuk mengubah susunan bahan kimia tanaman untuk menjadi biodiesel yang memenuhi karakteristik titik didih yang dibutuhkan standar EN 590 (standar Uni Eropa untuk minyak diesel yang dijual di EU). Saat ini proses refinasi minyak tumbuhan menjadi biofuel membutuhkan sebagian di antaranya untuk pembakaran. Namun, Lukas Gooßen, profesor kimia organik Ruhr-Universitat Bochum, dan timnya mengubah proses dengan menggunakan tiga katalis. Proses ini bisa mengubah minyak rapeseed menjadi bahan bakar berstandar sama dengan petrodiesel. (LIVESCIENCE/ICH)
——————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 21 Juni 2017, di halaman 14 dengan judul “Kilas Iptek”.