Gunakan Fasilitas Penelitian Bersama

- Editor

Sabtu, 9 April 2011

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penggunaan fasilitas penelitian bersama antara lembaga penelitian dan perguruan tinggi di Indonesia selama ini sulit terjadi. Akibatnya, tumpang tindih penelitian sering terjadi, penelitian diulang-ulang, hingga tidak optimalnya penggunaan fasilitas penelitian yang ada.

”Jangankan digunakan bersama dengan institusi lain, antarunit organisasi dalam satu institusi saja tidak mudah untuk menggunakan fasilitas penelitian bersama,” kata Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Marzan Aziz Iskandar seusai penandatanganan kesepakatan bersama antara BPPT dan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk menggunakan sumber daya penelitian bersama-sama di Jakarta, Jumat (8/4).

Rektor ITB Akhmaloka mengatakan, sulitnya penggunaan fasilitas penelitian bersama, terutama laboratorium, terjadi karena sistem manajemen laboratorium belum siap. Penggunaan laboratorium bersama memerlukan pengaturan dana operasional, sistem dan prosedur penggunaan fasilitas, hingga perawatan peralatan yang ada agar dapat digunakan peneliti lain secara berkelanjutan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Akhmaloka menilai penggunaan sumber daya penelitian bersama ini sangat penting untuk menopang pengembangan teknologi. Peralatan yang canggih hanya dapat digunakan dengan optimal jika digunakan bersama. ”Kita tidak bisa sendiri-sendiri, tapi harus bersama-sama untuk mengembangkan bidang masing-masing,” tuturnya.

Kerja sama penggunaan sumber daya penelitian bersama antara BPPT dan ITB melingkupi penggunaan informasi, berbagi ahli dan jaringan kerja, serta penggunaan fasilitas penelitian bersama. Kerja sama ini sudah dirintis sejak akhir 1980-an, tetapi baru terealisasi tahun ini. Sebanyak 17 laboratorium milik BPPT berskala industri di Lampung, Serpong, Jakarta, dan Yogyakarta siap digunakan. Perlindungan terhadap hak atas kekayaan intelektual akan dibicarakan kemudian.

Keunggulan teknologi

Menurut Marzan, kerja sama ini diharapkan mampu menjadikan BPPT dan ITB sebagai pusat unggulan teknologi bangsa yang mendorong kemandirian bangsa. Kerja sama ini juga untuk menopang rencana induk Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia, khususnya dalam sumber daya manusia serta ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pilar itu menjadi ujung persoalan dasar dua pilar lainnya, yaitu koridor pembangunan ekonomi dan konektivitas. Dua pilar ini selalu terhambat oleh lemahnya sumber daya manusia dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Akhmaloka mengungkapkan Indonesia berpeluang besar untuk unggul dalam penguasaan teknologi tropika, kelautan, maupun bencana geologi. (MZW)

Sumber: Kompas, 9 April 2011

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB