Gempa Mengepung “Megathrust” Mentawai

- Editor

Rabu, 6 Februari 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gempa beruntun di Kepulauan Mentawai dan Kepulauan Nias sepekan terakhir perlu diwaspadai. Kesiapsiagaan masyarakat harus dibangun, sistem peringatan dini harus disiapkan.

Rentetan gempa berkekuatan kecil dan menengah yang terjadi di Samudera Hindia sekitar Kepulauan Mentawai dan Kepulauan Nias dalam sepekan terakhir patut diwaspadai. Aktivitas tektonik ini dikhawatirkan bisa menggerakkan gempa bumi besar di segmen megathrust atau patahan raksasa Mentawai yang sudah ratusan tahun terkunci.

Gempa berkekuatan M 5,6 terjadi pada Selasa (5/2/2019) pukul 02.29 WIB berpusat di laut pada jarak 32 kilometer (km) arah barat daya Pulau Telo dan Pulau Batu, Nias Selatan pada kedalaman 24 km. Gempa ini merupakan jenis gempa megathrust dangkal dengan mekanisme sumber sesar naik, yang jika kekuatannya besar, di atas M 7, bisa memicu tsunami.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

–Gempa pada 2 dan 5 Februari 2019 terjadi di pinggiran megathrust Mentawai yang terakhir gempa pada 1797. Sumber: Rahma Hanifa, 2019

“Hingga pukul 20.00 WIB, di lokasi ini telah terjadi 7 kali gempa susulannya,” kata Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono, di Jakarta.

Menurut Daryono, aktivitas gempa di Kepulauan Batu kali ini terletak persis di perbatasan utara segmen megathrust Mentawai dengan segmen Nias. Sedangkan, gempa-gempa beruntun di Pagai sejak Sabtu (2/2) terjadi di batas selatan segmen megathrust ini dengan segmen Enggano.

“Hingga Selasa siang, gempa susulan yang terjadi di sebelah barat Pagai sudah mencapai sebanyak 116 kali,” kata dia.

Segmen patahan Nias pernah pecah dan memicu gempa berkekuatan M 8,7 pada tahun 2005. Sedangkan segmen patahan Enggano mengalami gempa M 8,4 pada 2007 dan gempa M 7,7 pada 2010.

“Mengacu kepada kedua peristiwa gempa ini, tampak gempa hanya terjadi pada tepi-tepi ujung selatan dan utara dari segmen Mentawai yang belum pecah,” kata Daryono.

Potensi besar
Peneliti Pusat Studi Gempa Bumi Nasional (Pusgen) Rahma Hanifa mengatakan, segmen Mentawai ini memiliki potensi gempa berkekuatan M 8,9, sebagaimana tertera dalam Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia tahun 2017. “Potensi gempa ini dihitung berdasarkan dimensi patahan dan slipe rate dikalikan dengan periode tahun 1797 – 2017,” kata dia.

Segmen Mentawai ini memiliki potensi gempa berkekuatan M 8,9, sebagaimana tertera dalam Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia tahun 2017.

Pada tahun 1797 diketahui segmen Mentawai ini pernah terjadi gempa besar, berkekuatan M 8,8 diikuti tsunami. Namun, setelah itu segmen ini sepi gempa (seismic gap) sehingga menyimpan potensi gempa bumi besar.

–Sejarah gempa di sekitar subduksi barat Sumatera. Sumber: Rahma Hanifa, 2014

Dengan riwayat kegempaan ini, menurut Rahma, kewaspadaan perlu dilakukan di Mentawai karena bisa jadi hal ini merupakan gempa pendahuluan (fore shock), sebagaimana terjadi dalam beberapa kejadian gempa bumi besar di zona subduksi.

Gempa M 9 yang terjadi di Tohoku, Jepang pada 11 Maret 2011 misalnya, didahului oleh gempa-gempa pendahuluan tiga bulan sebelumnya. Sedangkan gempa berkekuatan M 7,5 di Palu pada 28 September 2018 pukul 18.02 Wita didahului rentetan gempa tiga jam sebelumnya.

Ahli gempa Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Danny Hilman Natawidjaja yang banyak mengkaji pola kegempaan di Sumatera juga mengkawatirkan, pola seismisitas kali ini sebagai gempa pendahuluan di pinggiran segmen sesar yang sudah penuh dan terkunci. Namun demikian, lama waktu dari gempa pendahuluan hingga ke gempa utama dengan kekuatan di atas M 8 bisa sampai tahunan. Ini misalnya terjadi dalam gempa Aceh 2004 yang didahului gempa-gempa kecil di sekitar Pulau Simelue sejak tahun 2002.

Sampai saat ini ilmu pengetahuan belum bisa memprediksi kapan gempa bumi akan terjadi. Namun, melihat pergerakan tektonik dan sejarah kegempaannya, hanya soal waktu kawasan ini akan kembali mengalami gempa besar.

Peneliti tsunami Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Widjo Kongko mengatakan, jika gempa bumi berkekuatan di atas M 8 terjadi di segmen megathrust Mentawai, kemungkinan besar akan diikuti tsunami. Gelombang tsunami bisa tiba di daratan Kepulaun Mentawai dalam hitungan kurang dari lima menit, sedangkan di Padang sekitar 20 menit.

“Dari pemodelan kami sebelumnya, tsunami bisa tiba di Padang tanpa didahului surut dulu karena saat gempa pesisir Kota Padang akan mengalami penurunan tanah 1,5 m sehingga bisa langsung terendam air laut,” kata dia.

Dengan latar belakang ini, menurut Sekretrais Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Dody Ruswandy, Kepala BNPB Doni Monardo bersama Kepala BMKG Dwikorita dan sejumlah pakar gempa serta tsunami akan bertolak ke Mentawai dan Padang pada Rabu (6/2). Kunjungan ini dimaksudkan untuk membangun kesiapsiagaan dan menyiapkan sistem peringatan dini.

Oleh AHMAD ARIF

Sumber: Kompas, 6 Februari 2019

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 12 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB