Gempa Jepang, Bumi Robek Dua Arah

- Editor

Kamis, 26 Mei 2011

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tsunami besar yang menyapu pantai timur laut Jepang setelah guncangan dahsyat 9,0 pada skala Richter memiliki kekuatan di luar perkiraan para ahli. Penelitian setelah gempa 11 Maret 2011 memperlihatkan kekuatan ini diakibatkan pergerakan tak biasa pada patahan.

“Gempa sebesar ini tak pernah diprediksi bisa muncul dari perbatasan lempeng,” ujar Greg Beroza, ahli geofisika dari Stanford University di San Francisco, Amerika Serikat.

Pusat gempa terletak pada zona subduksi, yaitu lokasi pertemuan dua lempeng dengan salah satu lempeng menghunjam lempeng yang lain dan mencapai interior bumi. Pada gempa Jepang, lempeng yang menghunjam berada di dasar laut dan bergerak ke barat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ketika gempa terjadi untuk pertama kali, patahan membelah ke barat dari episentrum, bergerak menuju kepulauan Jepang. Akibatnya, Pulau Honshu bergoyang selama 40 detik.

Yang mengejutkan, gempa kedua datang beberapa saat kemudian. Patahan terbelah ke timur dari episentrum menuju samudra. Proses robekan di lempeng bumi ini terjadi selama 30 hingga 35 detik, membuat dasar samudra bergeser secara dramatis.

Robekan yang mengarah ke lautan lepas ini memiliki implikasi yang berbahaya. Di lautan lepas, jumlah air yang berada di atas dasar samudra lebih banyak dibanding di daerah dekat pantai. “Perubahan dasar laut dalam skala kecil bisa menimbulkan tsunami besar,” kata Beroza.

Dia heran dengan proses robekan lempeng pada dua arah berlawanan yang menyertai gempa. Menurut dia, peristiwa seperti ini tak pernah tercatat sebelumnya pada zona subduksi.

Sebelumnya, penelitian ahli geodesi Japan Coast Guard, Mariko Sato, memperlihatkan terjadinya pergeseran horizontal dasar laut hingga 24 meter pada arah tenggara. Pada arah vertikal, dasar laut mengalami kenaikan hingga 3 meter, menyebabkan pergeseran air dalam jumlah besar ke arah pantai Jepang. NATURE | ANTON WILLIAM

Sumber: Koran Tempo, 26 Mei 2011

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 3 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB