Gelombang Otak Bisa Diterjemahkan Jadi Kalimat

- Editor

Rabu, 1 April 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sejumlah peneliti tengah mengembangkan mesin yang mampu menerjemahkan gelombang otak menjadi kalimat. Mesin itu memiliki tingkat kesalahan amat rendah dalam menerjemahkan sinyak otak.

KOMPAS/UCSF.EDU–Sinyal Otak

Sejumlah ilmuwan dari Universitas California San Fransisco, Amerika Serikat berhasil mengembangkan mesin yang mampu menerjemahkan gelombang otak menjadi kalimat. Tingkat kesalahan dari penerjemahan tersebut hanya sebesar 3 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Para ilmuwan yang berhasil menyusun dan menguji algoritma untuk mentransfer gelombang otak menjadi kalimat itu adalah Joseph G Makin, David A Moses dan Edward F Chang. Ketiganya berasal dari Pusat Neurosains Integratif Universitas California San Fransisco (UCSF) AS dan Departemen Bedah Saraf UCSF.

Mesin yang disebut antarmuka mesin-otak (brain-machine interface) itu sebelumnya memiliki tingkat keberhasilan yang terbatas dalam mengonversikan kode dari aktivitas saraf menjadi kalimat. Sebelum diperbaiki, sistem ini hanya mampu memecahkan kode dari cuplikan atau petikan kata-kata yang diucapkan dan sebagian kecil kata-kata yang terkandung dalam frasa tertentu.

Setelah ditingkatkan akurasinya, kini sistem ini mampu menerjemahkan kode gelombang otak menjadi kalimat dengan tingkat kesalahan hanya 3 persen. Hasil riset mereka itu dipublikasikan di jurnal Nature Neuroscience pada Senin (30/3/2020).

Studi tersebut dilakukan dengan meminta empat sukarelawan membaca sejumlah kalimat dengan keras. Pada saat bersamaan, elektroda-elektroda yang terpasang di kepala mereka akan merekam aktivitas yang berlangsung di otak mereka.

–Asisten peneliti pada Balai Pengembangan Instrumentasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Muhammad Agung mendemonstrasikan penerapan sistem intelijen asistif berbasis sinyal bio-feedback pada kursi roda, yang memungkinkan otak mengendalikan pergerakan, Sabtu (10/10/2015), dalam Indonesia Science Expo 2015 di Jakarta. Sinyal listrik dari otak dirangsang dengan gambar berkedip agar menghasilkan frekuensi yang sesuai, sehingga arah gerakan kursi roda sesuai perintah otak.

Aktivitas otak itu kemudian dimasukkan ke dalam sistem komputasi. Selanjutnya, sistem akan menciptakan fitur-fitur yang berlangsung secara tearur. Fitur yang diucapkan secara berulang itu, seperti vokal, konsonan, atau perintah ke mulut, akan membentuk pola-pola khusus. Sementara itu, bagian lain dari sistem akan menerjemahkan fitur itu menjadi kata per kata hingga menyusun sebuah kalimat.

Namun, para peneliti mengakui, sistem ini tetap memiliki kelemahan. Salah satu kelemahannya adalah sistem ini baru bisa menerjemahkan 30-50 kalimat saja. “Meski kita seharusnya senang saat sistem ini belajar dan mengeksploitasi keteraturan bahasa, namun banyak data diperlukan untuk mengembangkannya,” tulis peneliti seperti dikutip BBC.

Oleh M ZAID WAHYUDI

Editor: EVY RACHMAWATI

Sumber: Kompas, 1 April 2020

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 8 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB