Gaya Hidup Sehat, Tameng Ampuh Tangkal Kanker

- Editor

Jumat, 5 Februari 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kanker menjadi salah satu penyakit menakutkan di dunia. Setelah terserang kanker stadium lanjut, harapan hidup penderita tipis dan biaya luar biasa besar tersedot untuk pengobatan. Karena itu, menjalankan gaya hidup sehat merupakan tameng ampuh menangkal kanker.

“Sebanyak 70 persen kanker terjadi di negara berkembang. Namun, 43 persen kanker bisa dicegah,” kata Menteri Kesehatan Nila F Moeloek dalam peringatan Hari Kanker Sedunia 2016 di RS Kanker Dharmais, Jakarta, Kamis (4/2/2016). Pencegahan adalah dengan menjalankan gaya hidup bersih dan sehat serta memastikan lingkungan juga bersih.

Nila mengemukakan di tengah masih misteriusnya berbagai faktor penyebab kanker dan sejumlah penelitian berupaya mencari tahu. Namun, masyarakat perlu menyadari, langkah sederhana dari diri sendiri melalui gaya hidup bisa berkontribusi pada pencegahan kanker. “Enyahkan asap rokok, tidak meminum minuman beralkohol, diet dengan gizi seimbang, dan rajin beraktivitas fisik,” ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

50d2d0ea2ff84f37b32ca8c247c8e288Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Lily S Sulistyowati menambahkan, tema Hari Kanker Sedunia tahun ini adalah “Kita Bisa, Aku Bisa”. Itu mencerminkan bahwa pencegahan dan pengendalian harus dilakukan bersama, tidak hanya oleh pemerintah, tetapi juga oleh masyarakat. “Terutama agar masyarakat mau membudayakan hidup sehat,” ujarnya.

Ada singkatan yang mudah diingat masyarakat untuk mencegah kanker menyerang, yakni CERDIK. Huruf C untuk cek kesehatan secara rutin, E untuk enyahkan asap rokok, R untuk rajin aktivitas fisik, D untuk diet seimbang, I untuk istirahat cukup, dan K untuk kelola stres.

Deteksi dini
Selain pencegahan dengan gaya hidup sehat, deteksi dini gejala kanker juga penting. Sebab, jika telanjur terkena kanker tetapi masih tahap dini, teknologi pengobatan saat ini sudah dapat mencapai angka keberhasilan tinggi. Penderita bisa memiliki angka ketahanan hidup di atas lima tahun dan tingkat kekambuhan rendah.

0627399bf30e49cbb95a25de92848785Sesuai data The International Agency for Research on Cancer (IARC) melalui program data GLOBOCAN 2012, terdapat 14,1 juta kasus baru kanker dengan 8,2 juta kasus kematian. Pada 2030 diperkirakan ada 23,6 juta kasus baru kanker per tahun. Data dunia juga menunjukkan, kanker membunuh lebih banyak orang dibandingkan penyakit tuberkulosis, AIDS, malaria, bahkan bila ketiganya digabung.

011a4f61bdd0476e917dd92f7677d5adPengeluaran negara untuk kanker adalah kedua tertinggi setelah hemodialisis. Data Kementerian Kesehatan, pengeluaran negara untuk kanker tahun 2012 mencapai Rp 144,7 miliar. Kanker tertinggi di Indonesia pada perempuan adalah kanker payudara dan kanker leher rahim. Pada laki-laki, kanker tertinggi yaitu kanker paru dan kanker kolorektal.

J GALUH BIMANTARA

Sumber: Kompas Siang | 4 Februari 2016

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB