Sebuah forum kerja sama ilmu pengetahuan dan teknologi dibentuk untuk kepentingan dialog, diskusi, dan kerja sama riset antara ilmuwan muda Indonesia dan Amerika Serikat.
Pembentukan kelembagaan ini sebagai hasil pembicaraan antara sejumlah pemimpin institusi riset dan ilmuwan muda Indonesia dengan utusan khusus Presiden Barack Obama di bidang sains dan teknologi, Bruce Alberts, di Ternate, Maluku Utara.
Pertemuan berlangsung 13-16 Mei 2010. Sebanyak 20 ilmuwan muda dari Ternate dan 20 ilmuwan muda dari berbagai institusi riset pemerintah beserta pemimpin Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) hadir dalam pertemuan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
”Ada tiga agenda utama yang dibahas di dalam pertemuan tersebut, yaitu agenda pemanasan global, biodiversitas, dan forum Frontiers of Science ini,” kata Ketua AIPI Sangkot Marzuki, yang dihubungi dari Jakarta, Minggu (16/5).
Menurut Sangkot, isu pemanasan global merupakan ”kendaraan utama” diskusi. Pembahasan dampak fenomena pemanasan global serta biodiversitas juga dikaitkan dengan Ternate.
Ternate merupakan pulau yang dikenal pernah disinggahi seorang naturalis Inggris, Alfred Russel Wallace (1823-1913).
Pada awal pembukaan pertemuan ilmuwan muda Indonesia dengan Bruce Alberts di Ternate, tiga ilmuwan terkemuka AIPI menyampaikan paparannya. Ketiganya, yaitu Satryo Soemantri Brodjonegoro, Daniel Murdiyarso, dan Jan Sopaheluwakan.
Bentuk-bentuk kerja sama ilmiah dengan pihak asing, seperti dengan Amerika Serikat, menurut Jan Sopaheluwakan, sudah kerap ditempuh. Tetapi, kendala yang masih ditemui adalah pemanfaatan hasil riset untuk inovasi yang kurang optimal.
Pembentukan forum kerja sama ilmu pengetahuan dan teknologi antara Indonesia dan Amerika Serikat ditempuh Bruce Alberts untuk keempat kalinya. Forum ini dibentuk setelah hal yang sama dilakukan di India, China, dan Jepang. (NAW)
Sumber: Kompas, 17 Mei 2010