Moratorium pendidikan kedokteran baru dimanfaatkan oleh fakultas- fakultas kedokteran yang sudah ada untuk berbenah sekaligus meningkatkan akreditasi. Targetnya, pada 2017, semua pendidikan kedokteran berakreditasi minimal B.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir yang sementara menutup kesempatan pengajuan izin pendirian pendidikan kedokteran. Akan tetapi, program yang mendapat izin pada 2016 tetap lanjut dibuka karena pengajuan izin sudah dilakukan sejak sebelum 2016 (Kompas, 13/6).
Salah satu pendidikan kedokteran yang berhasil naik ke akreditasi lebih tinggi adalah Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Brawijaya (FKG Unibraw) di Malang, Jawa Timur. “Kami berakreditasi B sejak Januari 2016,” kata Dekan FKG Unibraw Setyohadi ketika dihubungi di Malang, Senin (13/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Proses peningkatan akreditasi dilakukan melalui pengisian borang-borang akreditasi yang dikirim kepada Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan (LAM-PT Kes). Menurut Setyohadi, setelah menerima dokumen, asesor dari LAM PT-Kes mendatangi FKG Unibraw untuk verifikasi lapangan.
Mereka kemudian menilai sarana dan prasarana yang ada. Dari situ, muncul nilai akreditasi. “LAM-PT Kes tidak memberikan saran ataupun masukan. Dari nilai yang mereka berikan pada setiap aspek, kami mengetahui bahwa hal tersebut harus diperbaiki,” ujar Setyohadi. Skor tertinggi yang diberikan untuk setiap aspek adalah 4.
Setyohadi menuturkan, tidak ada pembinaan dari pihak lain dalam proses peningkatan akreditasi. Unibraw melakukan perbaikan dan pemenuhan syarat beserta prasyarat peningkatan akreditasi secara mandiri.
Masalah dosen
Salah satu hal yang mereka lakukan adalah merekrut dosen- dosen baru guna memenuhi rasio dosen dengan mahasiswa. “Selain itu, dosen juga dimotivasi untuk melakukan penelitian demi meningkatkan kapasitas,” ujarnya.
Secara terpisah, Rektor Universitas Indonesia (UI) Muhammad Anis mengatakan bahwa FK UI masih melakukan pembinaan kepada FK Universitas Papua di Sorong, Papua Barat. FK ini merupakan salah satu dari delapan FK yang mendapat izin pendirian pada 2016. “Dosen FK UI tetap ada yang mendampingi,” katanya. (DNE)
————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 14 Juni 2016, di halaman 12 dengan judul “FK Berbenah untuk Capai Akreditasi Baik”.