Pabrikan pesawat terbang asal Brasil, Embraer, menembus pasar pesawat komersial di Indonesia. Dua pesawat penumpang Embraer E195 akan dioperasikan maskapai penerbangan Kalstar Aviation mulai akhir Januari ini.
”Dua hari lagi pesawatnya akan diterbangkan langsung ke Indonesia. Pada 22 Januari akan kami luncurkan secara resmi di Pontianak, Kalimantan Barat,” ujar CEO Kalstar Aviation Andi Masyhur, di Singapura, Selasa (13/1).
Dalam upacara simbolis yang dihadiri wartawan Kompas, Dahono Fitrianto, model pesawat Embraer E195 diserahkan John S Slattery, Chief Commercial Officer Divisi Penerbangan Komersial Embraer, kepada Andi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Slattery mengatakan, pengoperasian dua E195 ini menandai terobosan Embraer setelah 14 tahun mencoba menembus pusat pasar industri penerbangan Asia Tenggara. Sejumlah perusahaan persewaan pesawat bisnis di Indonesia telah mengoperasikan berbagai tipe pesawat Embraer, tetapi baru kali ini pesawat komersial Embraer akan dioperasikan untuk melayani jalur penerbangan reguler.
Kalstar, sebagai pengguna perdana pesawat komersial Embraer di Indonesia, akan mengoperasikan dua pesawat E195 ini untuk melayani rute Jakarta-Berau pergi-pulang (PP), Berau-Surabaya PP, dan Surabaya-Pontianak PP.
Dua pesawat yang disewa dari Aldus Aviation di Irlandia tersebut akan melengkapi armada yang dimiliki Kalstar. Menurut Andi, saat ini Kalstar mengoperasikan 10 pesawat, yang terdiri dari 7 pesawat ATR bermesin turboprop buatan Perancis dan 3 pesawat Boeing 737 bermesin turbofan buatan Amerika Serikat.
Andi mengaku tertarik menggunakan Embraer setelah melihat pesawat-pesawat buatan Brasil itu banyak dipakai maskapai di AS. Ia berharap nantinya bisa membeli pesawat-pesawat komersial terbaru yang diproduksi Embraer.
E195 adalah salah satu varian keluarga Embraer E-Jet, pesawat penumpang berbadan sempit dengan dua mesin turbofan dan satu selasar yang diproduksi sejak 2002.
Asia Pasifik
Slattery mengatakan, pihaknya tengah menggarap pasar di Asia Pasifik dengan serius.
”Dalam beberapa tahun ke depan, diprediksi satu dari dua penerbangan di dunia akan menyentuh kawasan Asia Pasifik. Bahkan, 40 persen dari total penerbangan dunia akan terjadi di Asia Pasifik,” ujar Slattery.
Mark Dunnachie, Wakil Presiden Embraer Asia Pasifik, yakin bisa masuk di tengah ketatnya persaingan pesawat penumpang jarak menengah di Indonesia yang selama ini didominasi Boeing B-737 dan Airbus A320.
Sumber: Kompas, 14 Januari 2015