Embraer Menembus Pasar Indonesia

- Editor

Rabu, 14 Januari 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pabrikan pesawat terbang asal Brasil, Embraer, menembus pasar pesawat komersial di Indonesia. Dua pesawat penumpang Embraer E195 akan dioperasikan maskapai penerbangan Kalstar Aviation mulai akhir Januari ini.


”Dua hari lagi pesawatnya akan diterbangkan langsung ke Indonesia. Pada 22 Januari akan kami luncurkan secara resmi di Pontianak, Kalimantan Barat,” ujar CEO Kalstar Aviation Andi Masyhur, di Singapura, Selasa (13/1).

Dalam upacara simbolis yang dihadiri wartawan Kompas, Dahono Fitrianto, model pesawat Embraer E195 diserahkan John S Slattery, Chief Commercial Officer Divisi Penerbangan Komersial Embraer, kepada Andi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Slattery mengatakan, pengoperasian dua E195 ini menandai terobosan Embraer setelah 14 tahun mencoba menembus pusat pasar industri penerbangan Asia Tenggara. Sejumlah perusahaan persewaan pesawat bisnis di Indonesia telah mengoperasikan berbagai tipe pesawat Embraer, tetapi baru kali ini pesawat komersial Embraer akan dioperasikan untuk melayani jalur penerbangan reguler.

Kalstar, sebagai pengguna perdana pesawat komersial Embraer di Indonesia, akan mengoperasikan dua pesawat E195 ini untuk melayani rute Jakarta-Berau pergi-pulang (PP), Berau-Surabaya PP, dan Surabaya-Pontianak PP.

Dua pesawat yang disewa dari Aldus Aviation di Irlandia tersebut akan melengkapi armada yang dimiliki Kalstar. Menurut Andi, saat ini Kalstar mengoperasikan 10 pesawat, yang terdiri dari 7 pesawat ATR bermesin turboprop buatan Perancis dan 3 pesawat Boeing 737 bermesin turbofan buatan Amerika Serikat.

Andi mengaku tertarik menggunakan Embraer setelah melihat pesawat-pesawat buatan Brasil itu banyak dipakai maskapai di AS. Ia berharap nantinya bisa membeli pesawat-pesawat komersial terbaru yang diproduksi Embraer.

E195 adalah salah satu varian keluarga Embraer E-Jet, pesawat penumpang berbadan sempit dengan dua mesin turbofan dan satu selasar yang diproduksi sejak 2002.

Asia Pasifik
Slattery mengatakan, pihaknya tengah menggarap pasar di Asia Pasifik dengan serius.

”Dalam beberapa tahun ke depan, diprediksi satu dari dua penerbangan di dunia akan menyentuh kawasan Asia Pasifik. Bahkan, 40 persen dari total penerbangan dunia akan terjadi di Asia Pasifik,” ujar Slattery.

Mark Dunnachie, Wakil Presiden Embraer Asia Pasifik, yakin bisa masuk di tengah ketatnya persaingan pesawat penumpang jarak menengah di Indonesia yang selama ini didominasi Boeing B-737 dan Airbus A320.

Sumber: Kompas, 14 Januari 2015

 

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 7 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB