Ebola Virus Bermutasi

- Editor

Senin, 2 Februari 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Para ilmuwan yang selama ini melacak wabah ebola di Guinea menyatakan, virus ebola telah bermutasi. Hal itu dikhawatirkan menyebabkan virus ebola lebih mudah menyebar, tak menimbulkan gejala saat pertama menginfeksi, dan cara penularannya berubah.


Dengan memeriksa sampel darah pasien ebola asal Guinea, peneliti di the Institut Pasteur di Paris, Perancis, menginvestigasi apakah virus ebola jadi lebih mudah menyebar. Mereka melacak bagaimana cara virus berubah, berpindah, dan bertahan hidup dari satu orang ke orang lain.

Peneliti memakai metode pengurutan genetik untuk melihat perubahan struktur genetik pada virus. Sejauh ini, mereka telah memeriksa sekitar 20 sampel darah dari Guinea. Sebanyak 600 sampel lain akan dikirim ke laboratorium bulan depan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), studi serupa beberapa waktu lalu di Sierra Leone menunjukkan virus
ebola bermutasi pada kurun 24 hari pertama wabah terjadi. ”Kita tahu virus ini kerap berubah. Kita perlu tahu bagaimana virus itu berubah agar kita bisa mengatasinya,” kata ahli
genetik dari the Institut Pasteur, Anavaj Sakuntabhai, pekan lalu.

Seperti virus HIV dan influenza, virus ebola termasuk virus yang menyimpan informasi genetiknya dalam asam ribonukleat (RNA) bukan asam deoksiribonukleat (DNA) seperti pada organisme lain. Konsekuensi penting dari hal itu adalah, virus itu berpotensi mengecoh sistem kekebalan tubuh.

Mutasi pada virus ebola membuatnya lebih adaptif dan potensial kian mudah menyebar. ”Beberapa kasus ebola tak menimbulkan gejala. Virus bisa mengubah diri jadi kurang mematikan, tetapi lebih mudah menyebar,” kata Anavaj.

Kekhawatiran lain adalah mutasi membuat virus ebola bisa menular lewat udara. Sejauh ini virus itu menular lewat kontak langsung cairan tubuh orang yang terinfeksi. (BBC/ADH)

Sumber: Kompas, 2 Februari 2015

Posted from WordPress for Android

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 3 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB