Bukannya berjalan-jalan ke alam liar, Andespa (32) dan Iin (29) piknik ke Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta. Kali ini, tugasnya menyambut para tamu kehormatan, termasuk Wakil Presiden Jusuf Kalla, pada Pekan Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kamis (9/6).
Meski kurang istirahat malam karena perjalanan, dua gajah itu sukses menjalankan misi. Kamis kemarin, kedua gajah langsung pulang dari Jakarta menuju Taman Safari, Bogor. “Gajah biasanya beraktivitas selama 16 jam sehari,” kata Sodik, pawang gajah.
Dua gajah ini berpengalaman berjalan-jalan ke “dunia luar”- di luar kawasan Taman Safari. Kamis (9/6) pukul 01.00 meninggalkan kandang menuju Jakarta. Dua jam perjalanan dalam truk. Setiba di Jakarta, langsung di areal parkir barat, depan JCC, didampingi 6 petugas: lima pawang dan satu paramedis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ini bukan pertama kali keluar dari Taman Safari. Dua tahun lalu dipinjam perayaan ulang tahun kota Batang, Jawa Tengah,” tutur Sodik. Di sana ikut pawai.
“Kondisi mereka bagus, tampak tidak stres,” kata Irma yang sudah mendampingi 10 tahun. Ia membelai bagian depan belalai Andespa, memberi rasa aman dan nyaman. Kedua gajah itu betina. Andespa dua kali melahirkan, sedang Iin sekali melahirkan. Pagi itu tampak bersih. “Sudah dua kali mandi sejak tiba,” kata Irma. Tersedia satu tangki kapasitas 2.000 liter.
Untuk minum, satu gajah bisa menghabiskan 200 liter air per hari. Tak lupa bawa bekal makanan: rumput dan buah-buahan, seperti pisang, wortel, dan apel, juga gula merah-total sekitar 35 kilogram. Andespa yang posturnya lebih tinggi, sekitar 2,5 meter, mendominasi pemandangan.
Sesaat sebelum acara, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengecek kesiapan satwa itu. Ditawari foto, ia tersenyum. “Tidak usah. Kasihan mereka, nanti stres. Mereka stres enggak.?” tanya Siti, didampingi Direktur Taman Safari Tony Sumampouw.
ADITYA PUTRA PERDANA–Dua gajah sumatera dari Taman Safari Indonesia, Andespa (32) dan Iin (29, tidak terlihat), menyambut Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam pembukaan Pekan Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2016 di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Kamis (9/6). Edisi ke-20 dari Pekan Lingkungan Hidup dan Kehutanan tersebut bertema “Selamatkan Tumbuhan dan Satwa Liar untuk Kehidupan”. Acara yang berlangsung 9-12 Juni 2016 itu diisi pameran, seminar, talkshow, lomba, dan sejumlah kegiatan lain.
Sekitar 24 tahun lalu, saat masih bertugas di Lampung, Siti membawa-tepatnya mengirimkan-10 gajah dari Way Kambas, Lampung, ke Kampus ITB di Bandung. Ada sepak bola di sana. Pada 1984, ia membawa dua gajah untuk kebun binatang di Cilacap, Jateng.
Kamis pagi itu, Siti menanyakan kecukupan pakan dan minum bagi Andespa dan Iin. Meski dipaksa, ia menolak berfoto dengan kedua gajah itu.
Kedua gajah pemilik “KTP” nomor 392 145000166756 (Iin) dan 392 145000704698 (Andespa) yang sebelumnya hidup di Palembang itu, tak paham makna “Go Wild for Life”, tema Hari Lingkungan Sedunia 2016. Rasanya yang dimaksud bukan sekadar “mempertahankan kehidupan tumbuhan dan satwa liar untuk kehidupan”.
Sebenarnya, keprihatinan global adalah punahnya tumbuhan dan satwa liar di habitat aslinya. Gajah banyak diburu, dibunuh untuk alasan komersial. Habitat dirampas dijadikan lahan produktif. Perlindungan dan perdagangan ilegal satwa liar jadi isu global yang menyedot perhatian para tokoh dan selebritas dunia.
Di tengah kabar politik, perang, terorisme, dan sengketa perbatasan, penghuni alam liar, termasuk gajah dalam bahaya. Jika tak terbunuh, melayani kepentingan manusia, seperti Andespa dan Iin. (ISW/C03)
——————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 10 Juni 2016, di halaman 13 dengan judul “Dunia Manusia Iin dan Andespa”.