Sebanyak 40 persen mahasiswa drop out di tahun pertama akibat salah jurusan. Sebab, kedua terbanyak adalah kaget dengan cara belajar dalam perkuliahan.
”Penyebab drop out (DO) di tahun pertama bukan karena kemampuan, tetapi paling tinggi karena salah jurusan. Penyebab kedua adalah kaget dengan cara belajar di kampus,” kata Kepala Pusat Karier Universitas Surabaya Budhi Santoso Gautama, Selasa (9/11) di Surabaya.
Budhi mencontohkan, ada mahasiswa yang masuk jurusan farmasi karena mengira akan banyak belajar biologi. Menurut pengajar Teknik Industri ini, karena informasi yang kurang terbuka dan peran guru bimbingan konseling hanya mendampingi siswa nakal. Padahal, semestinya guru bimbingan konseling juga membantu siswa memilih jurusan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Untuk itu, kata Budhi yang juga Ketua Umum Ubaya Carnival, Ubaya secara rutin menyelenggarakan seminar untuk guru bimbingan konseling. Seminar serupa juga digelar dalam Ubaya Carnival 2010 di Atrium Tunjungan Plaza 3 Surabaya, Kamis (11/11) pukul 11.00. Diskusi interaktif itu bertajuk ”Talent Management for High School Students”.
Ubaya Carnival diselenggarakan 11-14 November. Salah satunya membahas isu perubahan yang sangat berkembang, yakni masalah transportasi, telekomunikasi, dan travel.
”Triple T ini sudah berkembang pesat di luar negeri, tetapi, di Indonesia belum,” tutur Wakil Rektor I Ubaya Prof Lieke Riadi. Beberapa isu yang berkembang juga disiapkan dalam Ubaya Carnival 2010 untuk memudahkan siswa melanjutkan studi tanpa salah pilih. (INA)
Sumber: Kompas, Rabu, 10 November 2010 | 05:36 WIB