Disertasi Zuliansyah Diteliti Sebelum Gelarnya Dicabut

- Editor

Senin, 19 April 2010

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Rektor Institut Teknologi Bandung Akhmaloka mengatakan masih menunggu penyelidikan disertasi Mochammad Zuliansyah oleh tim kecil bentukan Sekolah Tinggi Elektro dan Informatika ITB. Rektor memberi waktu satu minggu kepada tim ini untuk melakukan pemeriksaan mendalam.

“Saya beri waktu satu minggu kepada tim kecil untuk mendalami disertasi Zuliansyah, yang menjadi dasar pemberian gelar doktor. Saya tunggu laporannya Rabu nanti,” katanya saat dihubungi melalui telepon kemarin.

Menurut Akhmaloka, ITB telah menyiapkan sanksi pencabutan gelar apabila di dalam disertasi mantan dosen ITB tersebut ditemukan unsur penjiplakan. Untuk menghindari kesalahan dalam pengambilan kesimpulan, Akhmaloka meminta tim kecil melakukan penyelidikan secara hati-hati. “Sebelumnya, ITB belum pernah mencabut gelar doktor lulusannya,” kata dia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Zuliansyah telah mengakui bahwa makalahnya yang berjudul “Model Tipologi Geometri Spasial 3 Dimensi” merupakan jiplakan dari makalah ilmuwan Austria, Siyka Zlatanova, yang berjudul “On 3D Topological Relationship”. Makalah jiplakan tersebut dipresentasikan di Chengdu, Cina, pada 2008. Saat itu, dia baru saja diwisuda sebagai doktor di ITB dengan disertai yang topiknya mirip makalah itu.

Lebih jauh, Akhmaloka memastikan ITB belum menghitung credit point atau kum tiga dosen yang namanya tercantum dalam makalah tersebut. Karena itu, dia memastikan tidak ada masalah dengan ketiga dosen tersebut. Credit point biasa digunakan untuk menghitung kenaikan pangkat dosen.

Setelah Zuliansyah mengakui telah menjiplak jurnal terbitan luar negeri, Akhmaloka curiga makalah Zuliansyah yang lain juga hasil jiplakan. Menurut dia, makalah yang terbit di majalah Makara terbitan Universitas Indonesia tersebut terindikasi sebagai hasil jiplakan dari karya ilmiah lain. “Tapi kami tidak pelajari karena majalahnya bukan terbitan kami,” dia menjelaskan.

Penjiplakan oleh Zuliansyah membuat Rektor ITB dihujani keluhan dari dosen, mahasiswa, dan alumni ITB. Menurut dia, pihak-pihak tersebut merasa sangat kecewa atas kejadian ini. “Kami berharap citra ITB tidak menurun setelah kejadian ini.” ANTON WILLIAM

Sumber: Koran Tempo, 19 April 2010

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 10 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB