Aplikasi untuk membantu proses belajar mengajar siswa dikembangkan oleh perusahaan peranti lunak Microsoft. Dalam salah satu acara Educator Exchange di Hongaria, yang diikuti 300 pendidik dari seluruh dunia, perusahaan itu meluncurkan pembaruan OneNote dengan fitur baru Class Notebooks yang menjadi program tambahan add-ins.
“Dengan ini, siswa diperkenalkan pembelajaran interaktif, umpan balik, dan kolaborasi baru,” kata Wakil Presiden Microsoft Anthony Salcito yang menangani pendidikan global, seperti dilaporkan wartawan Kompas, Bambang Sigap Sumantri, dari Budapest, Hongaria, Jumat (11/3).
OneNote Class Notebooks versi awal diluncurkan pada Oktober 2014. Jumlah penggunanya, yaitu murid kelas I sampai dengan kelas XII di seluruh dunia, kini mencapai 3,5 juta orang. Ada pula ratusan guru yang terlibat dalam penggunaan program itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Di antara murid dan guru yang memakai program itu, banyak yang aktif memberi masukan agar OneNote Class Notebooks semakin sesuai dengan kebutuhan pendidikan. Setelah mengkaji semua masukan, kami meluncurkan kembali program dengan fitur yang semakin kaya,” kata Anthony.
Di sekolah swasta dan sekolah negeri ternama di beberapa kota besar di Indonesia hampir semua murid memakai komputer jinjing dan tablet. Namun, kebanyakan penggunaannya masih terbatas untuk menulis dengan Word dan berselancar di dunia maya. Padahal, dalam semua Office Windows, terutama versi 8, tersedia OneNote yang bisa dipakai untuk model pembelajaran baru.
Fitur ini membantu guru mendistribusikan tugas kepada siswa dan menghemat pemakaian kertas. Tugas yang dibagikan melalui Class Notebook bisa berlain-lainan di antara siswa. Juga ada satu laman bersama yang memungkinkan pekerjaan tugas atau soal dikerjakan secara kolaboratif. Setiap tambahan tulisan, gambar, foto, video, atau presentasi akan terlacak karena waktu pengirimannya tercatat.
Proyek inovatif
Dalam pertemuan Educator Exchange, kemarin, 300 pendidik yang datang dari 75 negara diminta menampilkan proyek kreatif dan inovatif. Ratusan pendidik itu dibagi dalam beberapa kelompok.
“Tiga kelompok yang anggotanya antara lain berasal dari Indonesia bisa mendapat penghargaan. Hal ini membuktikan, pendidik kita tidak kalah dengan pendidik dari negara lain dan yang jelas mereka mampu berkomunikasi dengan sesama pendidik yang berbeda bahasa,” ujar Manajer Pembelajaran Microsoft Indonesia Obert Hoseanto.
Eko Purwanto, seorang guru sekolah dasar di Magelang, Jawa Tengah, kemarin, juga mengajar jarak jauh dengan menggunakan program Skype. Dia mengajar bersama melalui video yang diikuti 12 sekolah di Indonesia. Kepada puluhan guru dan murid SD dan SMP, Eko bercerita tentang keadaan sosial, politik, dan geografis Hongaria.
—————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 12 Maret 2016, di halaman 12 dengan judul “Dikembangkan, Aplikasi Pembantu Kegiatan Belajar”.