Dokumen Indonesian Biodiversity Strategy and Action Plan (IBSAP) mencatat peningkatan drastis jenis kekayaan hayati Indonesia sejak 1993 hingga 2014. Kendati demikian, peningkatan itu belum bisa mencatat keseluruhan jenis flora dan fauna.
”Selama 20 tahun, jumlah jenis flora dan fauna meningkat signifikan hingga hampir dua kali lipat,” kata Deputi Menteri PPN/Bappenas Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Endah Murniningtyas pada seminar pemutakhiran dokumen IBSAP, di Jakarta, Rabu (22/4). Penambahan jenis itu bukan semata munculnya jenis baru, melainkan adanya upaya pengumpulan informasi jenis flora dan fauna yang dikumpulkan dari 150 pakar dari institusi riset pemerintah, perguruan tinggi, dan organisasi masyarakat sektor kehutanan, kelautan, dan pertanian. Lonjakan drastis pada kelompok flora. Di Sumatera, tahun 1993 hanya ada 820 jenis tumbuhan, kini tercatat 8.391 jenis. Di Kalimantan, dari 900 jenis flora (1993), kini tercatat 9.956 jenis. Kepala LIPI Iskandar Zulkarnaen mengatakan, sejak 1994 hingga 2014, jenis burung bertambah 3 jenis, sedangkan reptil dan amfibi bertambah 25 jenis, ikan (48), mamalia (28), dan tanaman (80). Keanekaragaman flora dan fauna itu dipengaruhi 19 tipe ekosistem yang terbagi menjadi 74 tipe vegetasi. (GER)
————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 24 April 2015, di halaman 14 dengan judul “Kilas Iptek “.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT