Anak-anak muda dinilai belum memiliki panduan yang memadai untuk memilih program studi yang sesuai dengan bakat, minat, atau cita-cita mereka. Selain itu, para mahasiswa juga memerlukan bantuan untuk mengetahui karier yang tersedia setelah lulus kelak. Galau dengan situasi itu, Rizky Muhammad bersama sejumlah rekannya menyediakan informasi program studi dan karier secara gratis. Setelah hampir satu tahun disiapkan, youthmanual.com yang menyediakan informasi tersebut diluncurkan pada Mei lalu.
Rizky, pendiri dan CEO youthmanual.com, mengatakan, situs itu merupakan sarana untuk membantu pelajar SMA dan mahasiswa merancang masa depan. Siswa dapat mengikuti berbagai modul pengenalan diri (self discovery), yakni minat, potensi, kepribadian, gaya belajar, dan preferensi diri secara online atau daring. Algoritma yang disediakan youthmanual.com secara otomatis memberikan hasil pencarian beserta rekomendasi profesi, karier, jurusan, dan kuliah yang sesuai dengan siswa.
Dengan lebih dari 700 profesi, 200 jurusan, dan 500 kampus yang ditambahkan dan diperbarui setiap hari, youthmanual.com diharapkan menjadi sumber informasi dan rujukan anak muda Indonesia. “Informasi dapat diakses secara gratis. Saya merasa terpanggil agar anak-anak muda di Indonesia dapat merancang masa depan dengan mengetahui apa yang menjadi kekuatan dan potensi diri mereka,” ujar Rizky.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Komunitas Menata Keluarga (Emkaland) yang digagas penulis buku pendidikan keluarga, Melly Kiong, dua tahun terakhir juga aktif memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk menjangkau para orangtua di seluruh Indonesia. Lewat grup WhatsApp, Melly membuka diskusi bagi anggota grup dengan narasumber tertentu untuk saling belajar dan berbagi. Beberapa waktu lalu, orangtua berdiskusi dengan mantan pengguna narkoba.
Ada pula sejumlah pegiat pendidikan yang menggagas WikiEdu Indonesia, portal media informasi berbahasa Indonesia mengenai istilah-istilah pendidikan. WikiEdu Indonesia ditujukan bagi praktisi pendidikan, pembuat kebijakan, awak media, dan orang awam. Weilin Han, salah seorang penggagas WikiEdu Indonesia, mengatakan, keberlangsungan dan masa depan WikiEdu Indonesia berada di tangan masyarakat yang peduli pendidikan.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN–Tampilan situs Youthmanual.com, Minggu (19/6). Situs ini merupakan sarana untuk membantu pelajar SMA dan mahasiswa merancang masa depannya.
Dhitta Puti Sarasvati, salah seorang penggagas WikiEdu Indonesia, menjelaskan, di dalam dunia pendidikan ada banyak istilah spesifik, seperti rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), standar kompetensi lulusan (SKL), standar kompetensi (SK), dan pembelajaran terintegrasi. Guru, pembuat kebijakan, pemerhati pendidikan, dan penulis berita harus memahami istilah-istilah itu, tetapi referensi yang tersedia terbatas.
Kuliah
Dalam lingkup pendidikan formal, berkembang pula kuliah secara daring. Bahkan, Universitas Terbuka (UT) mulai menerapkan perkuliahan jenjang sarjana yang dilakukan sepenuhnya secara daring mulai tahun ini. Inovasi pendidikan tinggi yang dilakukan oleh UT ini bertujuan membuat akses kuliah di Indonesia tidak terkendala jarak dan waktu.
“Setiap tahun, UT menawarkan inovasi layanan pendidikan jarak jauh yang memudahkan masyarakat. Program S1 Online ditawarkan dengan perkuliahan yang total online, mulai dari registrasi, mengambil bahan kuliah atau pengayaan, tutorial, konsultasi, hingga ujian,” ujar Rektor UT Tian Belawati.
Menurut dia, program ini sebelumnya sudah tersedia untuk S-2 sejak 2013. Awalnya, program kuliah daring tidak diminati, tetapi kini pendaftarnya mulai banyak.
Menurut Tian, warga Indonesia semakin menyadari pentingnya meningkatkan pendidikan. Dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, berkuliah tidak lagi harus hadir di ruang kelas. Program S-1 yang sepenuhnya online ditawarkan untuk program studi Manajemen, Matematika, Sastra Inggris Bidang Minat Penerjemahan, serta Pendidikan Matematika.
Berkat kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, kini hanya diperlukan sentuhan jari di layar gawai untuk menjadi lebih pandai. (ELN)
———————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 20 Juni 2016, di halaman 12 dengan judul “Cukup dengan Sentuhan Jari di Layar Gawai”.