Pemerintah sedang memperbaiki jaringan logistik nasional. Kalangan swasta merasakan, perbaikan logistik sangat diperlukan. Di tengah upaya itu, JD.com, perusahaan perdagangan elektronik terbesar di China, masuk melalui entitas JD.id. Melihat permasalahan di Indonesia, mereka tertantang untuk ikut menyelesaikan masalah logistik. Mereka yakin, dengan teknologi, jasa logistik akan lebih efisien, murah, dan cepat.
Untuk mengetahui strategi JD.com mengatasi masalah logistik di Indonesia yang merupakan negeri kepulauan, Kompas dan dua media nasional di Indonesia lainnya menemui pendiri dan CEO JD.com Richard Liu saat berkunjung ke Jakarta, beberapa waktu lalu. JD.com mengandalkan teknologi pesawat nirawak dan penggunaan robot serta memperbanyak gudang. Berikut petikan wawancaranya.
Apakah Anda bisa menjelaskan perkembangan terbaru di dalam JD.com?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kami telah mengembangkan berbagai teknologi yang berbasis pada kecerdasan buatan. Kami juga terus memperbanyak gudang hingga 400 buah di sejumlah tempat di China. Di sejumlah gudang itu kami sudah tidak banyak menggunakan tenaga manusia, tetapi telah menggunakan robot. Kami juga sudah mengembangkan truk tanpa pengemudi untuk mengangkut barang-barang. Teknologi ini bisa mengurangi dua pengemudi untuk masing-masing truk. Selama ini kami mempekerjakan tiga pengemudi untuk satu truk yang dioperasikan selama 24 jam. Kami memiliki izin untuk beberapa area. Kami juga terus mengembangkan pesawat nirawak yang berkapasitas satu ton pada awal tahun ini. Kami ingin membawa teknologi itu ke Indonesia karena Indonesia adalah negara kepulauan. Jika ada pesawat nirawak, pengiriman barang antarpulau sangat mudah karena bisa mendarat secara vertikal.
Bagaimana Anda mengembangkan sistem pembayaran sejauh ini?
Kami terus mengembangkan sistem pembayaran. Kami mempunyai JD Pay. Bisnis finansial kami tidak hanya untuk pembayaran. Kami juga memberikan kredit untuk pedagang-pedagang yang bergabung bersama kami. Mereka yang menjual barang di platform JD, kami bisa memberikan pinjaman kepada mereka. Namun, kami tidak bekerja sepenuhnya seperti bank karena kami tidak memberi kredit, seperti kredit pemilikan rumah. Kami melayani jasa keuangan yang terkait bisnis kami.
Pengembangan teknologi lainnya?
Kami juga bekerja sama dengan universitas untuk pengiriman barang tanpa manusia. Imlek tahun depan, teknologi nirawak dan robot akan dibawa ke Indonesia. Ada alih teknologi. Ada teknologi yang akan kita bawa ke Indonesia. Untuk teknologi ini kami mengembangkan 500 juta dollar AS. Tentu teknologi yang dibawa ke Indonesia akan dilakukan penyesuaian, sesuai dengan kondisi di Indonesia. Akan tetapi, investasi ini tidak mahal dan tidak besar. Contohnya, setir kanan dan setir kiri untuk mobil tanpa pengemudi yang butuh penyesuaian.
Apakah teknologi ini juga dibawa ke negara-negara lain di luar Indonesia?
Indonesia merupakan negara pertama yang mendapatkan teknologi ini. Negara lain belum akan menerima teknologi ini. Kami mengoperasikan teknologi ini di China, selain untuk tujuan komersial juga untuk tanggung jawab sosial perusahaan, misalnya ada bencana, seperti banjir dan gempa. Alat ini berguna untuk pengiriman bantuan di tempat-tempat yang jalannya hancur dan sulit dicapai. Teknologi bisa diterapkan untuk kebutuhan seperti itu. Di Indonesia, dengan kondisi kepulauan sehingga harga pengiriman mahal, terutama untuk jalur yang tidak ada penerbangan langsung, teknologi ini bisa mengurangi waktu pengiriman. Hal ini membuat JD.com lebih kompetitif dibandingkan dengan yang lain dan akan memberikan layanan yang bagus kepada konsumen karena pengiriman barang lebih murah dan cepat.
Apakah berarti JD.com sudah melihat bahwa masalah terbesar di Indonesia adalah negara kepulauan?
Betul sekali. Maka, teknologi sangat penting untuk bisnis ini. Semua teknologi itu nanti bukan untuk JD.com, melainkan untuk membangun Indonesia secara keseluruhan karena membuat arus barang lebih mudah. Konsumen di daerah terpencil menjadi bisa dijangkau. Satu pesawat nirawak dalam ukuran yang besar bisa memuat satu ton.
Mengapa Anda memilih Indonesia untuk operasi pertama di luar negeri?
Salah satu keunggulan JD.com di China adalah di logistik. Kami melihat strategi logistik ini cocok diterapkan di Indonesia. Indonesia dimasukkan dalam prioritas karena dengan teknologi ini bisa memberikan kelebihan terhadap semua konsumen JD.
Anda memiliki banyak gudang di China. Berapa gudang yang akan dibangun di Indonesia dan teknologi apa yang akan diterapkan?
Populasi Indonesia besar dan areanya luas. Namun, populasinya terpusat di Jawa dan Sumatera serta beberapa kota di Kalimantan dan Sulawesi sehingga kebutuhan gudang di Indonesia tidak perlu ratusan. Dengan teknologi, kebutuhan gudang kurang dari 100 buah seharusnya sudah bisa memuat semua logistik agar efisien. Mungkin 50 sampai 100 gudang saja. Apabila JD.com menerapkan teknologi itu di Indonesia, biaya logistik akan bisa ditekan. Cara ini akan memberikan manfaat kepada konsumen juga. Selain itu, Indonesia seharusnya tidak hanya impor, tetapi juga berjualan ke China. Saat ini pengusaha kecil di kepulauan akan sangat terbebani ongkos kirim. Dengan teknologi ini, akses pasar ke China akan lebih efisien. Misalnya, pengiriman makanan dari laut yang terkendala logistik karena pengiriman ke bandara internasional sangat mahal bakal lebih efisien dengan pesawat nirawak jalur logistik . Hasil akhirnya, produk Indonesia yang dibutuhkan konsumen China akan terkirim dengan efisien. Saat orang selesai menangkap, ikan bisa dikirim ke Beijing atau Shanghai dengan sangat cepat.
Bagaimana dengan penerapan kecerdasan buatan di JD.com?
Di China, JD.com sudah menerapkan semua inventori dengan menggunakan kecerdasan buatan. Dengan 400 gudang, tidak mungkin menggunakan tenaga manusia untuk proses analisis. Pesanan di setiap tempat yang berbeda membutuhkan analisis dengan menggunakan kecerdasan buatan. Di daerah tertentu yang sulit, diketahui stok barang apa yang harus disimpan lebih banyak di tempat itu. Mereka sudah mengeluarkan juga produk lemari es cerdas yang bisa langsung memesan jika kebutuhan makanan atau minuman telah berkurang atau barang sudah habis. Konsumen sudah bisa membeli lemari es cerdas yang bisa dipesan di JD.com. Semua sudah diterapkan. Tinggal menunggu diterapkan di Indonesia ketika peluang bisnis di sini bagus. Di China, JD.com mulai bekerja sama dengan stasiun pengisian bahan bakar untuk umum sehingga konsumen JD.com bisa mengisi sendiri dan langsung pergi karena saldo uang konsumen akan berkurang dengan sendirinya. Secara bertahap, teknologi itu akan diterapkan di Indonesia seperti akan menerapkan minimarket tanpa pegawai. Konsumen langsung ambil barang, berjalan ke luar, dan saldonya akan dikurangi. Di beberapa universitas di China, tempat makan dan tempat berjualan telah menggunakan deteksi suara dan wajah untuk pembayaran. Waktu bayar tak usah mengeluarkan kartu, cukup tampilkan muka. Riset mereka sudah matang. Aplikasinya membutuhkan persetujuan dari pemerintah.
Apakah sistem ini akan berdampak pada kebutuhan pekerjaan konvensional?
Memang akan menimbulkan perubahan struktural. JD.com tidak akan menghilangkan pekerjaan, tetapi mengubah pekerjaan. Dulu mengerjakan pekerjaan yang sangat dasar dan kini harus dilatih sehingga mereka bisa bekerja dengan pekerjaan yang lebih lanjut. Hal ini sudah dilakukan JD.com sehingga mereka tidak kehilangan pekerjaan, hanya beralih ke pekerjaan yang memiliki nilai tambah besar. Contoh paling nyata, di JD.com banyak kurir. Saat robot sudah dijalankan, pekerjaan akan beralih. Setelah diajari, pekerja bisa menjadi bagian pemeliharaan dan urusan suku cadang alat-alat itu. JD.com sudah mempersiapkan itu sejauh para pekerja mau menjalani pelatihan.
ANDREAS MARYOTO
Sumber: Kompas, 13 November 2017