Calon Raksasa Itu Bernama Android

- Editor

Sabtu, 17 Juli 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Warga memanfaatkan aplikasi sipandora di Jakarta, Kamis (31/1/2019). Aplikasi Sipandora (Sistem Pemantauan Bumi Nasional berbasis Android) yang diluncurkan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) kini bisa dinikmati masyarakat. Aplikasi ini memberikan layanan data dan informasi satelit penginderaan jauh berbasis digital seperti zona potensi penangkapan ikan, suhu permukaan laut, produktivitas padi, peringatan dini bencana kebakaran lahan, dan kekeringan. Selain Sipandora, Lapan juga meluncurkan Sistem Penyajian Data yang Cepat, Mudah, Aman, dan Populer (SPACeMAP).

KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN (HAS)
31-01-2019

Warga memanfaatkan aplikasi sipandora di Jakarta, Kamis (31/1/2019). Aplikasi Sipandora (Sistem Pemantauan Bumi Nasional berbasis Android) yang diluncurkan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) kini bisa dinikmati masyarakat. Aplikasi ini memberikan layanan data dan informasi satelit penginderaan jauh berbasis digital seperti zona potensi penangkapan ikan, suhu permukaan laut, produktivitas padi, peringatan dini bencana kebakaran lahan, dan kekeringan. Selain Sipandora, Lapan juga meluncurkan Sistem Penyajian Data yang Cepat, Mudah, Aman, dan Populer (SPACeMAP). KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN (HAS) 31-01-2019

Kata android sudah disebut-sebut ilmuwan Albertus magnus lebih dari 700 tahunlalu. Dalam pengertian modern, kata itu berarti sebuah robot yang dirancang menyerupai manusia, baik dalam tampilan maupun kelakuan. Kata itu berasal dari bahasa Yunani, andr yang berarti laki-laki dan akhiran edes yang berarti menyerupai spesies eido. Namun apa sesungguhnya android dalam dunia telepon bergerak atau mobile phone yang diluncurkan google?

Android merupakan sistem operasi terbuka untuk telepon bergerak, eperti ponsel yang selam ini kita kenal. Perusahaan internet raksasa google bersama 33 perusahaan lain yang bergerak di bidang piranti lunak, piranti keras, internet, produsen ponsel, sampai perusahaan telekomunikasi membentuk sebuah konsosrsium bernama Open Hanset Alliance (OHA). Korsorsium inilah yang kemudian meluncurkan Android.

Android menjanjikan telepen bergerak pada masa mendatang sebagal “lebih baik” dan “lebih murah”. Android juga diklaim sebagai sebuah kekuatan yang mampu mendesain ponsel generasi berikutnya lebih baik lagi. Bentuk fisiknya tidak lebih dari sebuah rangkaian perangkat lunak (software) berbasis Linux.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Karena berbasis Linux maka siapa pun dapat mengembangkan software itu untuk platform tertentu. Ini berarti Android dapat dibuat untuk ponsel pribadi, jaringan, dan pengguna potensial. Sebagai penyedia sistem operasi terbuka Linux diperkirakan akan mengambil keuntungan dari terjunnya Goole ke dalam bisnis ponsel ini. Berapa persentasenya belum terungkap.

OHA memajukan Android untuk mengembangkan fitur dan piranti keras ponsel agar dapat mengambil keuntungan dan platform yang disedakan Google, perusahaan yang selama ini jauh dari hingar-bingar bisnis ponsel, sangat menekankan pada platform yang bersifat terbuka ini. Sistem operasi yang ada dalam ponsel saat ini, seperti Windows Mobile, Symbian, serta Palm adalah pemain dan pamegang lisensl saat ini. Namun mereka bukanlah open source. Meniru cara kerja saja bisa disangka mencuri hak cipta. Google percaya akan lebih mudah dan lebih cepat mengembangkan aplikasi baru untuk Android dibandingkan dengan sistem lainnya.

Google dan konsorsium OHA yakin bahwa ponsel baru pada masa mendatang akan membuat internet yang diaplikasikan ke ponsel lebih baik dibandingkan dengan komputer personal (PC). Memang kebanyakan telepon bergerak yang ada sekarang ini dihadapkan pada masalah keterbatasan dalam hal penelusuran (browser) dan resolusi layar pada ponsel yang masih dianggap belum memadai. Namun iPhone milik Apple dan Nokia N800 yang tidak menggunakan kekuatan Android telah menunjukkan kemampuannya seperti PC yang beroperasi dalam piranti ponsel. Setidaknya-tidaknya Google berharap Aradroid lebih baik dari itu.

OHA saat peluncuran poduk barunya itu menjelaskan, kelak ponsel baru mampu menayangkan sekaligus mengedit video, konten bersama dan membangun jaringan sosial seperti yang selama ini dilakukan pada web akan jauh lebih mudah dioperasikan pada ponsel. Sayangnya, ponsel pertama yang mencoba “kesaktian” Android baru dapat dilakukan pada pertengahan 2008. Akan tetapi apa dan bagaimana Androad sudah dapat disaksikan pada pekan mendatang.

Apakah semua ponsel yang beredar di pasaran bisa memanfaatkan software terbuka yang ditawarkan Android? Lebih baik diberitahukan ponsel yang Anda miliki sekarang tentu saja tidak dapat mencoba open source yang ditawarkan Android. Anda kelak harus mebeli satu handset ponsel baru yang dijalankan dengan kekuatan Android ini. Setelah punya satu handset ponsel, ibarat menggunakan PC yang memakai sistem operasi Linux. Anda dapat meciptakan fitur apa pun yang kelak memperkaya ponsel Anda.

Pertanyaannya, apakah dengan demikian ponsel yang ada sekarang ini menjadi usang alias tertinggal zaman? Tentu saja tidak sebab sistem platform lama seperti Symbian, Palm, Windows Mobile, dan Blackberry akan tetap meneruskan eksistensinya dengan cara bertahannya masing-masing. Bedanya sekarang mereka punya saingan baru yang sangat potensial. Ya, si Android itulah – Pepih Nugraha (Kompas)

Sumber: Majalah CHIP Spesial Google

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif
Berita ini 50 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:11 WIB

Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB