Butuh Aksi Bersama untuk Kemanusiaan

- Editor

Jumat, 19 Februari 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pengetahuan manusia tentang penyakit terus meningkat. Beragam cara juga ditemukan untuk mengobati manusia dari penyakit. Kerja sama lintas kelompok dan negara diperlukan demi menjaga kelangsungan hidup manusia.

Hal itu dipaparkan Prof Richard Horton, Co-Chair Kelompok Kajian Ahli Independen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Bidang Akuntabilitas Kesehatan Perempuan dan Anak, Rabu (17/2) petang, di Jakarta, dalam Panglaykim Memorial Lecture 2016 bertema “Dapatkah Pengobatan Menyelamatkan Spesies Kita”. Kuliah umum itu untuk mengenang tokoh Centre for Strategic and International Studies (CSIS), mendiang Prof J Panglaykim.

Menurut Richard yang juga Pemimpin Redaksi The Lancet-jurnal kesehatan-dalam studi beban penyakit global, kerugian waktu (years of life lost) akibat penyakit turun karena ekonomi tumbuh dan kemajuan dunia kedokteran. Namun, saat populasi manusia bertambah dan kian sejahtera, keragaman hayati berkurang dan lingkungan terdegradasi sehingga daya dukung manusia untuk hidup menurun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kehancuran alam
0Dalam 10-20 tahun ke depan, peningkatan kesejahteraan dikhawatirkan menghancurkan alam. Mereka yang lebih dulu terdampak ialah warga miskin. Ketidakadilan dan ketidakmerataan akan terjadi. Untuk itu, ilmuwan bisa menjadikan pengetahuan dan kepakarannya sebagai alat advokasi kebijakan.

Tantangan yang muncul ialah, sejauh mana pengetahuan mengatasi masalah dan dipraktikkan. Kemajuan kedokteran seharusnya tidak hanya mengobati, tetapi juga terkait adaptasi manusia dan kemanusiaan. “Misalnya, kita tahu penyebab kematian bayi dan ibu melahirkan serta cara mengatasinya. Kini, tinggal kita mau atau tidak,” ujarnya.

Pada kesempatan sama, Guru Besar Lee Kuan Yew School of Public Policy, National University Singapore, Tikki Elka Pangestu menyatakan, pengetahuan bidang kedokteran tidak cukup untuk menyehatkan manusia, tanpa diikuti aksi nyata.

Richard menambahkan, salah satu upaya proteksi warga dari risiko kesehatan dan ekonomi ialah jaminan kesehatan. Di Indonesia, Jaminan Kesehatan Nasional yang berjalan sejak 2014 dinilai bagus, tetapi butuh perbaikan. Akses warga pada layanan kesehatan merata dan bermutu perlu ditingkatkan.

Kesalahan fundamental manusia ialah menjadikan sistem di luar manusia sebagai ancaman. Contohnya, perubahan iklim, kenaikan permukaan laut, dan polusi udara. Padahal, sistem yang dibangun manusia justru bisa jadi ancaman keberadaan manusia, yakni sistem ekonomi, politik, dan stabilitas sosial.

Peradaban manusia kini bisa hancur oleh konflik, buah sistem ciptaan manusia, misalnya Peradaban Maya di Amerika Latin hilang setelah dilanda perang. Konflik, korupsi, dan kemiskinan dapat menjadi prakondisi krisis ekonomi. (ADH)
—————–
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 19 Februari 2016, di halaman 14 dengan judul “Butuh Aksi Bersama untuk Kemanusiaan”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia
Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama
Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an
AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah
Ancaman AI untuk Peradaban Manusia
Tingkatkan Produktivitas dengan Kecerdasan Artifisial
Menilik Pengaruh Teknologi Kecerdasan Buatan dalam Pendidikan
Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Minggu, 16 Februari 2025 - 09:06 WIB

Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:57 WIB

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:52 WIB

Jembatan antara Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Manusia dalam Al-Qur’an

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:48 WIB

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:41 WIB

Tingkatkan Produktivitas dengan Kecerdasan Artifisial

Berita Terbaru

Profil Ilmuwan

Mengenal Achmad Baiquni, Ahli Nuklir Pertama Indonesia Kelahiran Solo

Selasa, 29 Apr 2025 - 12:44 WIB

Berita

Perkembangan Hidup, Teknologi dan Agama

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:57 WIB

Berita

AI di Mata Korporasi, Akademisi, dan Pemerintah

Minggu, 16 Feb 2025 - 08:48 WIB