SEPERTI diberitakan di harian ini kerugian akibat serangan hama tikus di areal sawah padi di Kabupaten Semarang seluas 232 ha. Pada bulan Juni ini ditaksir mencapai Rp 226 juta lebih. Sampai Bupati Semarang melakukan pencanangan gerakan pengendalian hama tikus di wilayahnya.
Hama tikus ini tidak hanya menyerang sawah di Pulau Jawa saja akan tetapi juga menyerang areal persawahan di beberapa daerah transmigrasi.
Hama Tikus
Tikus (Ratus sp) adalah termasuk salah satu hama tanaman pertanian di samping ada hama-hama lain. Serangan hama tikus ini tidak hanya terjadi di lapangan saja, melainkan juga di gudang-gudang tempat penyimpanan butir jagung, padi, kelapa dll. Ada beberapa spesies tikus yang menjadi hama tanaman pertanian. Salah satu contoh yang dikenal dengan nama umumnya “Feld mice” adalah Mus species dari famili Muridae.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Yang dapat ditimbulkan oleh hama tikus jenis ini,adalah kerusakan pada penyimpanan biji-bijian, buah-buahan dan bahan makanan. Di samping itu dapat merusak biji yang telah tumbuh, kecambah tanaman dan tanaman pertanian itu sendiri.
Ciri-ciri dari tikus ini adalah panjang tubuh antara 70 – 90 mm; ekornya 60 – 80 mm. Sedangkan warnanya coklat keabu-abuan dengan warna bagian perut bervariasi tergantung dari rasnya. Ada yang abu-abu sampai putih. Distribusi dari jenis ini sangatlah luas. Banyak spesies yang ada di Asia dan Afrika. Contoh salah satu spesiesnya adalah Mus domesticus. Banyak spesies dari tikus ini yang ada di daerah pedesaan dan biasa disebut dengan ‘Field mice’ (tikus sawah).
Pengendaliannya
Dalam usaha mengurangi gangguan dari serangan hama tikus ini berbagai cara pengendalian telah diterapkan, baik dari cara yang sederhana maupun yang mutakhir. Masing-masing metode pengendalian mempunyai kelemahan dan kelebihan sendiri-sendiri.
Salah satu cara yang sederhana untuk pengendalian hama tikus yang pernah dilakukan dan berhasil mengusir tikus ketempat lain adalah dengan menggunakan buah bakung. Cara ini telah diterapkan oleh Kontak Tani dari WKPP Saka Lagun Kapuas. Yakni apabila sudah ada tanda-tanda serangan tikus, pertama-tama disiapkan buah bakung yang sudah masak/ tua. Kemudian buah tadi dipotong-potong, baru kemudian disebarkan keseluruh petakan sawah yang terkena serangan hama tikus.
Cara yang sederhana ini dapat mengatasi dari gangguan tikus di sawah di daerah Saka Lagun Kapuas, yang tentunya perlu juga dicobakan pada tikus-tikus yang menyerang persawahan di daerah Kabupaten Semarang, yang mungkin dapat pula membantu mengendalikannya.
(Dra. Turrini Yudiarti Prihanto, MSc; Staf Lembaga Penelitian & Staf Dosen pada Fakultas Peternakan Undip-35)
Sumber: Suara Merdeka, 19 Juli 1993