BPPT Dorong Energi Terbarukan

- Editor

Senin, 15 Februari 2016

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi mendorong perbanyakan aplikasi teknologi untuk mengembangkan energi terbarukan. Sejumlah proyek kerja sama dikembangkan, termasuk pembangkit listrik tenaga panas bumi di Lahendong, Sulawesi Utara.

Kerja sama pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) milik Pertamina Geothermal Energy tersebut memanfaatkan uap panas yang terbuang dari PLTP berkapasitas 4 x 20 MW itu. Dengan teknologi siklus biner asal Jerman, dapat dihasilkan daya listrik tambahan hingga 500 kilowatt. “Setelah pembangunan bulan depan, Mei pengoperasian pembangkit diuji coba,” ujar Kepala BPTT Unggul Priyanto, Minggu (14/2), di Jakarta.

BPPT baru menandatangani kerja sama dengan BUMN, swasta, dan pemerintah daerah guna membangun pembangkit listrik tenaga surya dan geotermal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pembangunan PLTP berkapasitas 3 MW di Kamojang yang juga milik PGE melibatkan BPPT dalam desain dan rancang bangun. “Pembuatan komponen oleh PT Nusantara Turbin & Propulsi, PT Barata Indonesia, dan PT Pindad,” kata Taufan Surana, Kepala Program Teknologi PLT Panas Bumi Skala Kecil BPPT.

Badan riset itu juga akan mengkaji teknologi sel surya, rancang bangun, dan pembangkitannya yang akan dibangun di Rongkop, Kabupaten Gunung Kidul, DI Yogyakarta. Pembangunan itu melibatkan Medco Group, PT LEN Industri, dan UGM.

Untuk pembangunan PLT Surya fotovoltaik, Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X, di sela Forum Energi Bersih di Nusa Dua, Bali, Kamis pekan lalu, mengatakan menyediakan lahan 270 hektar. Namun, seperti dikatakan Presiden Direktur Medco Hilmi Panigoro, saat ini belum dapat dipastikan kapasitas yang akan dibangun.

Selain tenaga surya, DI Yogyakarta juga akan memanfaatkan tanaman aren sebagai bioetanol. Bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, DIY juga akan menanam pohon aren di lereng Merapi yang juga bentuk reboisasi.

Pemanfaatan biomassa sebagai sumber energi pembangkit listrik dan reboisasi juga dirintis di Nusa Tenggara Timur. Salah satu jenis biomassa yang ditanam adalah gamal (Gliricidia). Program rintisan dilakukan di Kabupaten Manggarai Timur.

Sebelumnya, Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Said Didu mengatakan, riset pengembangan pemanfaatan energi terbarukan masih perlu dukungan anggaran memadai pemerintah. Anggaran itu dapat bersumber dari dana ketahanan energi atau penghapusan subsidi BBM. “Riset perlu untuk meningkatkan efisiensi pembangkitan listrik dari energi terbarukan,” katanya. (YUN)
—————-
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 15 Februari 2016, di halaman 14 dengan judul “BPPT Dorong Energi Terbarukan”.

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 7 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB