Orang terkaya di dunia, Bill Gates, melalui Bill & Melinda Gates Foundation, bersama delapan pengusaha Indonesia mendonasikan dana sebesar 80 juta dollar AS (setara dengan Rp 902 miliar). Sebanyak 75 persen dana itu guna penanganan HIV/AIDS, tuberkulosis, malaria, dan program Keluarga Berencana di Indonesia selama lima tahun, sedangkan 25 persennya untuk penanganan kasus polio di seluruh dunia.
Program di Indonesia akan dilaksanakan di bawah Global Fund to Fight AIDS, Tuberculosis, and Malaria. Adapun program polio ditangani Global Polio Eradication Initiative yang fokus di tiga negara, yakni Pakistan, Afganistan, dan Nigeria.
”Kami menyambut baik inisiatif ini. Pemerintah butuh lebih banyak pihak yang terlibat dalam soal kesehatan di Tanah Air,” kata Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono pada peluncuran Program Indonesia Health Fund, di Jakarta, Sabtu (5/4). Hadir dalam acara itu Bill Gates, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, dan Ketua Yayasan Tahir Dato’ Sri Tahir selaku pengundang yang pada 2013 mendonasikan dana sebanyak 103,5 juta dollar AS bagi upaya yang sama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hadir pula delapan pengusaha yang mendermakan dana masing-masing 5 juta dollar AS (Rp 56,5 miliar). Mereka adalah Adrian Bramantyo Musyanif (CEO Samali Hotel and Resorts), Benny Tjokrosaputro (pendiri PT Hanson Tbk), Ted Sioeng (pemilik sejumlah media berbahasa Tionghoa di Indonesia dan AS/Sioeng Grup), Edward S Soeryadjaya (Chairman Ortus Holdings), Luntungan Honoris (Presiden Komisioner Modernland), Henry J Gunawan (Presdir Gala Bumi Perkasa), Anne Patricia Sutanto (Presdir Pancaprima Ekabrothers), dan Hendro S Gondokusumo (Presdir dan CEO PT Intiland Development Tbk).
”Kami bergabung sebagai wujud syukur. Ini murni niat baik kami, bukan untuk pamer. Ini demi kebaikan mereka yang mungkin kurang beruntung,” kata Musyanif.
”Dunia butuh lebih banyak filantropis dari sektor swasta. Keberadaan mereka ini semoga menginspirasi lebih banyak lagi,” kata Bill Gates yang mendonasikan lebih dari Rp 280 triliun dari yayasannya dalam bidang kesehatan dan pendidikan.
Secara khusus, Gates menggarisbawahi pentingnya riset untuk menemukan vaksin dan obat yang lebih efektif, efisien, dan tidak resisten, untuk pengobatan TB dan malaria serta vaksin polio dan demam berdarah. ”Saya berharap dana ini digunakan dengan baik, tepat sasaran, dan berdampak besar. Riset harus menemukan vaksin dan obat berkualitas tinggi dan super,” ujarnya dalam wawancara khusus dengan empat media cetak usai pertemuan.
Menurut Nafsiah Mboi, yang juga Ketua Dewan GF-ATM, donasi itu akan dimanfaatkan untuk pencegahan, pengobatan, dan perbaikan mutu layanan kesehatan di Indonesia. Salah satu yang penting adalah pengembangan obat untuk kasus TB yang kebal multiobat (MDR). ”Penelitian TB MDR akan sangat membantu. Biaya pengobatannya masih sangat mahal, bisa Rp 100 juta untuk obat saja,” ujarnya. (GSA/NMP)
Sumber: Kompas, 6 April 2014