Tingginya kurs dollar AS tidak membuat gentar anak-anak muda Indonesia untuk mencari kesempatan melanjutkan pendidikan di Amerika Serikat. Beasiswa menjadi tumpuan harapan mereka.
Aula Hotel Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, dipenuhi oleh anak muda. Sejak Pameran Pendidikan Amerika Serikat dibuka, Sabtu (19/9) pukul 14.00, setidaknya ada 1.000 anak muda Indonesia yang datang. Pameran kali ini mengundang 25 perguruan tinggi (PT) AS yang bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), di antaranya Universitas Northwestern, Ohio State University, dan Sekolah Bisnis Internasional Hult.
“Umumnya, orang Indonesia hanya mengenal universitas ivy league di AS. Padahal, kami memiliki 4.000 PT dengan kualitas yang bagus,” kata Atase Kebudayaan Kedutaan Besar AS untuk Indonesia Deborah C Lynn. Ivy league adalah sejumlah perguruan tinggi swasta yang berusia ratusan tahun, seperti Columbia, Yale, Cornell, University of Pennsylvania, dan Harvard.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menjelaskan, seiring bertambahnya waktu, PT-PT di luar ivy league semakin meningkat mutunya dan menduduki peringkat yang baik secara global. “Jadi, hendaknya ketika mencari sekolah di AS pertama-tama melihat jurusan yang diincar, baru kemudian mencari PT yang unggul di bidang tersebut,” ujar Lynn.
Beasiswa
Lynn memaparkan, ada berbagai program beasiswa yang bisa diambil oleh para calon mahasiswa asal Indonesia. Ada beasiswa Prestasi dari Usaid, Fulbright, dan LPDP. Bahkan, PT di AS pun siap memberi beasiswa meski hanya mencakup sebagian biaya kuliah.
KOMPAS/LARASWATI ARIADNE ANWAR–Perwakilan Universitas Emory menjelaskan kepada calon pelamar mengenai seluk-beluk kuliah di Amerika Serikat pada acara Pameran Pendidikan Tinggi Amerika Serikat di Jakarta, Jumat 19/9).
Semua persyaratan dan daftar sekolah bisa diakses melalui laman media sosial Kedutaan Besar AS. Bahkan, disediakan juga konsultan untuk membantu para calon pelamar menentukan pilihan sekolah.
Salah satu calon pelamar, Orisya (26), yang bekerja di perusahaan manajemen aset, mengatakan, ia ingin melanjutkan kuliah S-2 di AS. Alasannya, di bidang manajemen, University of California, Los Angeles, ia anggap yang terbaik. Ia juga mempertimbangkan PT-PT di Eropa dan Australia. Harapannya, setidaknya ada satu program beasiswa yang bisa diambil.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Rizky Herdian (23), alumnus Teknik Sipil Universitas Indonesia. Ia ingin melanjutkan studi di bidang transportasi. Berdasarkan pendapat para guru besar serta bukti-bukti publikasi makalah, tempat terbaik untuk belajar bidang tersebut adalah Institut Teknologi Massachusetts (MIT). “Saya sedang mempersiapkan diri untuk ikut ujian beasiswa. Jadi, saya ikut les TOEFL supaya bisa bahasa Inggris lebih baik,” ujarnya.
Lynn menyatakan bahwa PT-PT di AS mulai menyadari kontribusi mahasiswa Indonesia, tidak hanya sebagai pemerkaya cita rasa internasional, tetapi juga pengenalan ragam budaya global. “Keberadaan mahasiswa Indonesia menunjukkan adanya dampak positif kepada PT-PT,” katanya.
LARASWATI ARIADNE ANWAR
Sumber: Kompas Siang | 19 September 2015