Bawang Putih Atasi Kanker dan Kolesterol

- Editor

Minggu, 4 Maret 2001

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Pada kuburan Tutankhamen, 1500 SM, ditemukan beberapa buah bawang putih. Pada saat itu telah diketahui bahwa bawang putih berguna untuk penyakit jantung, tumor, serta gigitan binatang atau serangga. Pada masa Yunani Kuno, Hipocrates menganjurkan bawang putih untuk mengobati luka beracun dan keluhan bronkhitis.

Sebuah pepatah Cina mengatakan, jika usia Anda telah mencapai 50 tahun dan kemudian Anda makan bawang putih selama 50 hari, maka usia Anda akan bertambah 50 tahun lagi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Khasiat bawang putih sebagai makanan anti penuaan ternyata telah diakui oleh para ilmuwan. Dr Saito, salah satu peneliti Jepang terkemuka mengenai proses penunaan, telah menemukan bahwa bawang putih memperpanjang rentang hidup tikus-tikus laboratorium. Penelitian lainnya menemukan bahwa allicin, senyawa penting dalam
bawang putih yang menimbulkan bau khas, meningkatkan produksi antioksidan tubuh yang ampuh yaitu peroksidase glutation dan katalase. Dua jenis antioksidan ini terbukti mampu memperpanjang umur binatang percobaan.

Dibuktikan pula bahwa bawang putih mampu meremajakan otak dan meningkatkan kekebalan tubuh. Dua hal ini biasanya merosot pada orang-orang usia lanjut. Penelitian di University of Tokyo mencatat bahwa ekstrak bawang putih menekan kerusakan neuron pada sel otak dan bahkan dapat merangsang percabangan neuron-neuron otak.
Percobaan di laboratorium menunjukkan bahwa tikus tua yang diberi bawang putih mendapat nilai lebih baik dalam pengujian ingatan dibandingkan yang tidak diberi bawang putih. Ransum bawang putih juga menghasilkan lebih banyak antibodi dan limfosit yaitu sel-sel darah putih untuk melawan infeksi.

Bawang putih merupakan campuran bahan-bahan kimiawi yang sangat kompleks, dan para ilmuwan masih memperdebatkan bahan-bahan makanan yang sebenarnya mempunyai khasiat paling hebat. Tetapi yang jelas
hewan percobaan yang diberi ransum mengandung bawah putih ternyata dapat bertahan lebih baik pada usia lanjut.

Bawang putih mempunyai khasiat untuk menghindarkan diri dari kanker pada saat usia lanjut. Bila Anda senang mengkonsumsi bawang putih maka risiko kanker lambung dan usus besar akan berkurang. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim dari University of Minnesota menunjukkan bahwa peluang terserang kanker turun 50 persen
pada wanita usia lanjut yang rutin mengkonsumsi bawang putih. Sel-sel kanker prostat ternyata hanya tumbuh seperempatnya dari kecepatan normal bila penderitanya mengkonsumsi bawang putih.
***
KEHEBATAN bawang putih sebagai penekan kolesterol tercatat dalam beberapa penelitian. Konsumsi bawang putih setengah sampai satu siung sehari selama sebulan mampu menurunkan kolesterol 9 persen. Salah satu zat anti kolesterol yang paling kuat di dalam bawang putih adalah ajoene, suatu senyawa yang juga menolong mencegah penggumpalan darah.

Pada tahun 1981 Pusat Riset Obat-obatan di Tagore Medical College (India) melaporkan efek bawang putih mentah dan goreng yang diujikan pada 20 pasien yang punya riwayat penyakit jantung. Hasilnya menunjukkan bahwa kecenderungan pembentukan bekuan daerah pada pembuluh darah berkurang yang ditunjukkan oleh aktivitas
fibrinolitik yang meningkat.

Potensi bawang putih sedikit berkurang bila digoreng, tetapi kehilangan ini tidak terlalu bermakna. Dengan demikian, pandangan umum yang menyatakan bahwa bawang putih akan kehilangan efeknya bila dimasak adalah salah. Dengan memasaknya, baunya yang menyengat akan banyak berkurang. Nama lain dari bawang putih adalah Allium sativum, kata All berarti berbau tak sedap dan sativum berarti tumbuh.

Bawang putih bisa mencegah serangan jantung. Penelitian atas 432 penderita penyakit jantung menunjukkan bahwa mereka yang rajin makan bawang putih (dua-tiga siung setiap hari) mampu bertahan hidup lebih
lama. Hanya separo yang meninggal setelah dua tahun makan bawang putih dibandingkan mereka yang tidak makan. Hal ini terjadi karena bawang putih mampu mengecilkan sumbatan-sumbatan pada arteri jantung. Penggemar sate perlu menyertakan bawang putih dalam bumbunya, untuk mengurangi dampak buruk dari lemak hewan.

Dewasa ini suplemen bawang putih dapat dijumpai pada berbagai toko obat. Suplemen ini pada dasarnya mengandung zat-zat kimia sama dengan bawang putih segar. Suplemen ini telah diuji secara luas terutama di Jerman, Jepang, dan Amerika.

Di Jepang suplemen bawang putih yang terkenal adalah Kyolic yang mengandung S-allyicystein. Produk dari Jerman yang terkenal adalah Kwai yang lebih kandungan allicin-nya. Belum diketahui senyawa-senyawa yang paling penting di dalam bawang putih, tetapi kedua produk itu konon telah teruji untuk menurunkan kolesterol,
tekanan darah, dan menghasilkan manfaat anti penggumpalan.

Dosis konsumsi bawang putih adalah setengah sampai tiga siung sehari. Dosis tersebut akan memberi dampak perlindungan bagi jantung serta menghambat pembentukan nitrosamin yang bersifat karsinogenik.

Memakan lebih dari tiga siung bawang putih setiap hari dapat menimbulkan diare, kentut, sebah, dan demam, bahkan bisa memunculkan pendarahan lambung.

Khasiat bawang putih juga tergantung pada tempat tumbuhnya. Bawang putih yang tumbuh di tanah yang kaya selenium, kandungan seleniumnya tinggi sehingga manfaat anti penuaan lebih terlihat.

Dr Ir Ali Khomsan , dosen Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Faperta IPB.

Sumber: Kompas, Minggu, 4 Maret 2001

 

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Menghapus Joki Scopus
Sejarah Ilmu Kedokteran
Kubah Masjid dari Ferosemen
Paradigma Baru Pengendalian Hama Terpadu
Misteri “Java Man”
Empat Tahap Transformasi
Carlo Rubbia, Raja Pemecah Atom
Gelar Sarjana
Berita ini 3 kali dibaca

Informasi terkait

Minggu, 20 Agustus 2023 - 09:08 WIB

Menghapus Joki Scopus

Rabu, 14 Juni 2023 - 14:27 WIB

Sejarah Ilmu Kedokteran

Senin, 15 Mei 2023 - 11:28 WIB

Kubah Masjid dari Ferosemen

Jumat, 2 Desember 2022 - 15:13 WIB

Paradigma Baru Pengendalian Hama Terpadu

Jumat, 2 Desember 2022 - 14:59 WIB

Misteri “Java Man”

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB