Sebanyak 50 pemuda-pemudi Papua mengikuti program Kemah Hutan Papua dengan tajuk ”Pemuda Menyatu dengan Alam #beradat #jagahutan” demi menyerukan pentingnya kelestarian hutan di Papua dan menjaga hak-hak masyarakat adat Papua. Kemah Hutan Papua yang digagas Bentang Nusantara (Bentara) Papua ini dilangsungkan mulai 3-13 November.
Kegiatan yang berlangsung selama 11 hari ini bertempat di Kampung Sbaga, Distrik Klasou, Kabupaten Sorong, Papua Barat. Peserta berasal dari Manokwari, Sorong, Jayapura, Raja Ampat, Kaimana, Fakfak, Tambrauw, Sorong Selatan, dan Merauke.
Program Manajer Bentara Papua Yanuarius Anouw mengatakan, hutan adalah sumber kehidupan bagi masyarakat adat Papua. Kearifan lokal masyarakat adat Papua berusaha terus dijaga dengan baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
”Meski anak-anak nantinya akan melanjutkan pendidikan ke kota, mereka tidak melupakan hutan sumber kehidupannya, tidak melupakan adat budayanya. Setiap pulang ke desa, mereka akan ikut berburu di hutan atau mengumpulkan bahan makanan,” tutur Yanu.
DOK BENTARA PAPUA–Kampanye ajakan bagi generasi muda untuk ikut menjaga kelestarian hutan.
Agenda Kemah Hutan Papua meliputi pendirian pondok, diskusi, pemutaran film, pelatihan pemetaan potensi hutan dan wilayah adat, survei keaneragaman hayati, pendokumentasian dan pemantauan kondisi hutan dengan menggunakan drone, pergelaran budaya, dan beberapa perlombaan, seperti membuat foto dan video dokumenter tentang adat dan hutan Klaso. Adapun beberapa tema diskusi dalam acara ini di antaranya adalah peran masyarakat dalam perlindungan hutan, strategi kampanye hutan Papua, serta budaya dan bahasa yang semakin memudar di Tanah Papua.
”Menanamkan kecintaan pemuda kepada hutan penting dilakukan. Sebab, adat istiadat bisa punah jika tidak dilestarikan. Sebab, masyarakat adat Papua sangat bergantung keberlangsungan hidupnya pada hutan,” ujar Yanu.
KOMPAS/WISNU WIDIANTORO–Hutan membentang terlihat dari pesawat tujuan Wamena-Jayapura, Papua, Rabu (11/12/2013). Selain sebagai paru-paru dunia, kelestarian hutan juga menjamin keanekaragaman hayati di hutan tersebut.
Yanu menambahkan, acara ini juga merupakan salah satu upaya untuk mengenalkan sekaligus membangun rasa memiliki para generasi muda terhadap hutan di Indonesia, khususnya di Papua. Masyarakat adat Papua hidup dengan kearifan lokal mereka, seperti pemburu dan pengumpul. Kegiatan ini terkait dengan sumber pendapatan utama mereka, yaitu pertanian dan berburu.–ESTER LINCE NAPITUPULU
Sumber: kompas, 3 November 2017