Arsitektur Indonesia di Panggung Dunia

- Editor

Rabu, 21 Mei 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sejarah arsitektur selama seabad dan keterampilan ketukangan Indonesia bakal tampil di panggung dunia. Kekayaan karya kreatif tersebut akan ditampilkan dalam Venice Biennale Architecture 2014 di Italia mulai awal Juni hingga 23 November 2014.

Venice Biennale Architecture adalah ekshibisi arsitektur yang diikuti 66 negara dari berbagai penjuru dunia. Kali ini, arsitek Belanda ternama, Rem Kolhaas, menjadi kurator. Ekshibisi mengambil tema ”Fundamental: Absorbing Modernity 1914-2014.

Sejarah arsitektur Indonesia berkelindan dengan pembangunan, rezim, tangan-tangan terampil para tukang, budaya, serta tren penggunaan material. Arsitektur ikut mencerminkan peradaban suatu bangsa. Kisah tentang arsitektur Indonesia itu dikemas dalam bentuk film yang menarasikan perjalanan enam material penting dalam ketukangan dan arsitektur di Tanah Air, yakni kayu, batu, bata, beton, baja, dan bambu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Data dan visual kekayaan ketukangan dan arsitektur itu dikumpulkan dari berbagai bangunan di seluruh wilayah Indonesia. Beberapa di antaranya Candi Borobudur, Masjid Istiqlal, Wisma Kuwera (Yogyakarta), Rumah Rempah (Solo), Stasiun Tanggung (Semarang), dan Vila di Petitenget (Bali).

17 (1)Tim kurator, yang terdiri dari Avianti Armand selaku ketua dengan anggota Setiadi Sopandi, David Hutama, Robin Hartanto, dan Achmad D Tardiyana, menginterpretasi tema besar ”Ketukangan: Kesadaran Material”. Avianti mengatakan, modernitas dipengaruhi arsitektur, termasuk di dalamnya kesadaran akan material.

Bagi Wakil Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti, arsitektur merupakan cermin kebudayaan yang utuh dan peradaban. ”Arsitektur bukan hanya teknik bangunan,” ujar dia.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu mengatakan, karya arsitektur merupakan warisan lokal yang dipadukan dengan sejarah dan material. Selepas pameran di Venesia, rekaman karya arsitektur itu akan ditampilkan pula di Indonesia. (INE)

Sumber: Kompas, 21 Mei 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?
Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia
Boeing 777: Saat Pesawat Dirancang Bersama Manusia dan Komputer
James Webb: Mata Raksasa Manusia Menuju Awal Alam Semesta
Harta Terpendam di Air Panas Ie Seum: Perburuan Mikroba Penghasil Enzim Masa Depan
Haroun Tazieff: Sang Legenda Vulkanologi yang Mengubah Cara Kita Memahami Gunung Berapi
BJ Habibie dan Teori Retakan: Warisan Sains Indonesia yang Menggetarkan Dunia Dirgantara
Masalah Keagenan Pembiayaan Usaha Mikro pada Baitul Maal wa Tamwil di Indonesia
Berita ini 31 kali dibaca

Informasi terkait

Sabtu, 14 Juni 2025 - 06:58 WIB

Mikroalga: Si Hijau Kecil yang Bisa Jadi Bahan Bakar Masa Depan?

Jumat, 13 Juni 2025 - 13:30 WIB

Wuling: Gebrakan Mobil China yang Serius Menggoda Pasar Indonesia

Jumat, 13 Juni 2025 - 11:05 WIB

Boeing 777: Saat Pesawat Dirancang Bersama Manusia dan Komputer

Jumat, 13 Juni 2025 - 08:07 WIB

James Webb: Mata Raksasa Manusia Menuju Awal Alam Semesta

Rabu, 11 Juni 2025 - 20:47 WIB

Harta Terpendam di Air Panas Ie Seum: Perburuan Mikroba Penghasil Enzim Masa Depan

Berita Terbaru

Artikel

James Webb: Mata Raksasa Manusia Menuju Awal Alam Semesta

Jumat, 13 Jun 2025 - 08:07 WIB