Minat masyarakat untuk berinovasi tinggi. Dari 190 pendaftar untuk penghargaan karya inovasi, yakni Anugerah Iptek 2016, peserta terbanyak ialah kategori inovasi oleh warga umum Labdha Kretya yakni 31 pendaftar dan inovator dari lembaga riset Adibrata 35 peneliti dan perekayasa.
Wakil Penanggung Jawab Anugerah Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) 2016, Adawiyah, Rabu (3/8), mengatakan, dua finalis terpilih. Mereka yakni Muhammad Irawan Nusantara yang mengembangkan cara pembibitan tebu dengan metode bud chips dan Single Bud Planting, serta Achmad Alfian Majdi yang mengembangkan papan tulis pintar memakai alat kontrol permainan di komputer.
”Bagi mereka, disediakan insentif kegiatan aplikasi hasil risetnya,” ucap Adawiyah yang juga Kepala Subdirektorat Harmonisasi Kebijakan dan Program Inovasi Kementerian Riset Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Peran pemda
Tiga provinsi, yakni Jawa Barat, Lampung, dan Sulawesi Selatan, menjadi finalis Anugerah Iptek 2016 kategori Budhipura. Itu diberikan Kemristek dan Dikti bagi pemerintah provinsi atas pembinaan yang dilakukan sejumlah pemda itu untuk menguatkan inovasi pada pemerintah kabupaten atau kota.
Selain itu, Anugerah Iptek kategori Budhipraja ditetapkan sebagai apresiasi atas kemandirian kabupaten atau kota menerapkan sistem inovasi daerah serta pemanfaatan inovasi dan teknologi layanan publik. Jadi, pemerintah provinsi dituntut menggalang interaksi antarpelaku inovasi, menyusun kebijakan, dan membina kabupaten atau kota dalam sistem inovasi daerah.
Nominator terpilih adalah Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Banyuasin dan Kota Magelang. Kabupaten Bantaeng yang mengembangkan bibit jagung dan talas Jepang menonjol perannya, dengan mengekspor komoditas unggulan itu antara lain ke Malaysia dan Jepang.
Anugerah Iptek 2016 bagi semua pihak yang turut mengembangkan inovasi. “Anugerah meliputi 8 kategori, tergantung kelompok warga dan lembaga yang berkiprah,” kata Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kemristek dan Dikti Jumain Appe.
Sejumlah penghargaan lain di antaranya Pandega Widyatma, anugerah bagi kementerian; Adibrata, penghargaan bagi peneliti dan perekayasa; serta Labdha Kretya bagi inovator dan warga berprestasi. Dari 8 kategori, dua anugerah di antaranya baru yakni bagi perguruan tinggi dan eselon di kementerian. ”Belum ada pendaftar kategori ini karena kurang sosialisasi dan masa pendaftaran singkat,” kata Adawiyah. (YUN)
Sumber: Kompas, 4 Agustus 2016