Generasi muda Indonesia optimistis menghadapi masa depan, khususnya menanggapi pertumbuhan dan prospek ekonomi. Optimisme anak muda di Indonesia berada di posisi kelima dari 35 kota besar di dunia. Semangat optimisme ini penting bagi Indonesia yang memiliki bonus demografi karena mayoritas penduduknya berada di usia produktif, yakni 15-25 tahun.
Ini merupakan hasil survei “Accelerating Pathways” yang dilakukan Citi Foundation dan lembaga independen the Economist Intelligence Unit (EIU) di 35 kota besar di dunia dan dipaparkan oleh Elvera N Makki, Head of Country Corporate Affairs Citi Indonesia, dalam forum “Empowering the Next Generation: The Role of Youth in Poverty Eradication”, Jumat (18/12), di Jakarta.
“Meski datang dari keluarga ekonomi lemah, mereka tetap optimistis, tetap percaya diri,” ujar Elvera.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
KOMPAS/JOHANES GALUH BIMANTARA–Mahasiswa riset pada Pusat Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Agnes Yuliana, sedang menjelaskan cara mengisolasi DNA dalam Open House LIPI di Cibinong Science Center-Botanical Garden, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Kamis (19/11).
Survei dilaksanakan pada Februari-Maret 2015 dan melibatkan 5.250 anak muda di 35 kota besar di dunia. Pengukuran dilakukan melalui 31 indikator yang berhubungan dengan ekonomi generasi muda. Hasil survei kemudian dibagi ke dalam empat kategori indeks, yakni dukungan pemerintah dan kerangka institusi bagi anak muda, kesempatan kerja dan kewirausahaan, pendidikan dan pelatihan kerja, serta modal sosial dan sumber daya manusia.
Sebanyak 87 persen anak muda di Jakarta memiliki rasa optimisme tinggi menghadapi masa depan mereka. Sikap ini termasuk anak muda yang berlatar belakang ekonomi rendah. Indonesia berada di posisi kelima dari 35 kota besar di dunia yang memiliki generasi muda dengan tingkat optimisme tinggi. Selain itu, survei ini juga menunjukkan 79 persen anak muda di Asia Pasifik, termasuk anak muda di Jakarta, tertarik untuk berwirausaha.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO–Pengunjung melihat “Indonesia Innovations & Innovators Expo 2015” di Grand Indonesia, Jakarta, Sabtu (21/11). Acara yang diselenggarakan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi serta diikuti oleh 50 peserta inkubasi bisnis teknologi tersebut berlangsung hingga Minggu, (22/11). Pameran ini merupakan upaya hilirisasi hasil penelitian dan pengembangan kepada masyarakat.
Semangat optimisme anak muda ini diyakini menunjukkan bahwa Jakarta memiliki potensi luar biasa untuk bisa berkembang pesat. Tetapi hanya dengan syarat anak muda di Jakarta diberdayakan dengan tepat. “Anak muda memegang peran penting sebagai roda penggerak perekonomian bangsa,” kata Elvera.
Hasil survei itu juga menunjukkan Jakarta sebagai kota yang berada di kategori berkembang karena dinilai sudah berada di jalur yang tepat dalam hal pemberdayaan generasi muda. Program Indonesian Youth Employment Network (IYEN) “Jejakmu” (Jejaring Lapangan Kerja bagi Kaum Muda) yang dimulai oleh Bappenas dan beberapa program beasiswa lainnya dinilai survei ini sebagai bentuk upaya dan dukungan Pemerintah Indonesia dalam memberikan kesempatan ekonomi anak muda.
Sri Roshidayati dari Bappenas menjelaskan, IYEN Jejakmu ini fokus untuk mempersiapkan dan meningkatkan efisiensi lapangan pekerjaan, yakni dengan cara memperkuat keahlian dan keterampilan generasi muda sesuai kebutuhan industri. Bukan hanya itu, program tersebut juga untuk mempersiapkan generasi muda menciptakan lapangan pekerjaan sendiri melalui kewirausahaan.
“Pengangguran usia muda mayoritas lulusan SMA/SMK. Banyak yang putus asa sebenarnya. Kira-kira jumlahnya 500.000 anak dari 2 juta penganggur muda. Ini data dari data Sakernas 2014,” ujarnya.
LUKI AULIA
Sumber: Kompas Siang | 18 Desember 2015