alat kontrasepsi; IUD dan Implan Dinilai Paling Efektif

- Editor

Rabu, 1 Oktober 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penggunaan alat kontrasepsi jangka panjang, yakni IUD dan implan, dinilai paling efektif untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk. Namun, pemakaian alat kontrasepsi itu oleh masyarakat masih rendah. Akibatnya, angka kelahiran total selama lebih dari 10 tahun terakhir stagnan.

Menurut Riset Kesehatan Dasar 2013, pemakai alat kontrasepsi jangka panjang hanya 10,2 persen. Adapun pengguna alat kontrasepsi jangka pendek, seperti pil dan suntik, 49,1 persen.

Hal itu mengemuka dalam peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia 2014, di Jakarta, Selasa (30/9). Dalam acara itu, 13 kepala daerah menerima penghargaan Tujuan Pembangunan Milenium (MDG) dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), yakni 5 gubernur, 4 bupati, dan 4 wali kota.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ketua Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Nurdadi Saleh menyatakan, semua alat kontrasepsi bagus, tetapi pemakaian alat kontrasepsi jangka pendek kerap tak bertahan lama dibandingkan alat kontrasepsi jangka panjang.

”Angka putus pakai penggunaan alat kontrasepsi jangka pendek, seperti pil dan suntik, tinggi. Orang kerap lupa dengan jadwal minum pil atau suntiknya. Sementara angka putus pakai IUD dan implan rendah sehingga efektif mengendalikan pertumbuhan penduduk,” katanya.

Menurut Ketua Asia Pacific Council on Contraception (APCOC) Biran Affandi, kelangsungan pemakaian IUD dan implan setelah satu tahun pertama lebih dari 90 persen, setelah 4 tahun masih 80 persen. Pemakaian suntik setelah satu tahun 35 persen dan pil 20 persen. (ADH)

Sumber: Kompas, 1 Oktober 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel
Seberapa Penting Penghargaan Nobel?
Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024
Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI
Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Berita ini 16 kali dibaca

Informasi terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Daftar Peraih Nobel 2024 beserta Karyanya, Ada Bapak AI-Novelis Asal Korsel

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:41 WIB

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:31 WIB

Ilmuwan Dapat Nobel Kimia Usai Pecahkan Misteri Protein Pakai AI

Senin, 21 Oktober 2024 - 10:22 WIB

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Berita Terbaru

Berita

Seberapa Penting Penghargaan Nobel?

Senin, 21 Okt 2024 - 10:46 WIB

Berita

Mengenal MicroRNA, Penemuan Peraih Nobel Kesehatan 2024

Senin, 21 Okt 2024 - 10:41 WIB

Berita

Hadiah Nobel Fisika 2024 bagi Pionir Pembelajaran Mesin

Senin, 21 Okt 2024 - 10:22 WIB