”Proses akreditasi internasional ini demi kualitas belajar-mengajar yang lebih baik. Saya berharap lulusannya juga mampu bersaing dan memberikan manfaat bagi masyarakat,” kata Rektor ITB Akhmaloka, Senin (8/11) di Bandung.
Pada November 2010 dua program studi, yaitu Teknik Elektro dari Sekolah Teknik Elektro dan Informatika serta Teknik Kelautan (Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan), akan menjalani proses akreditasi oleh Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET). Lembaga ini adalah badan nirlaba yang fokus memberikan akreditasi pada program studi sains, komputer, keteknikan, dan teknologi.
Tahun depan ABET juga akan mengakreditasi Progrma Studi Teknik Fisika dan Teknik Kimia dari Fakultas Teknologi Industri. Adapun Program Studi Arsitektur (Sekolah Asritektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan) akan diakreditasi National Architectural Accrediting Board (NAAB). NAAB adalah badan nirlaba dari Amerika Serikat yang fokus memberikan akreditasi pada program studi arsitektur. ”Ini yang pertama dilakukan oleh perguruan tinggi di Indonesia,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bukan tiba-tiba
Akhmaloka mengatakan, proses akreditasi ini bukan langkah yang diambil tiba-tiba dan tanpa perencanaan. Persiapannya sudah dilakukan sekitar 10 tahun lalu, seperti peningkatan kualitas kurikulum dan pengajaran, kesiapan infrastruktur dan sarana penunjang, serta kualifikasi tenaga pengajar.
Oleh karena itu, ia yakin standar yang dimiliki kelima fakultas itu sudah tertanam sejak dulu dan tidak muncul tiba-tiba mendekati proses akreditasi. ”Akreditasi program studi tidak cukup sekadar di tingkat nasional. Proses ini akan menjadi awalan untuk mengakreditasi secara internasional semua program studi yang ada di ITB,” ujarnya.
Ketua Program Studi Teknik Fisika Deddy Kurniadi menyatakan siap menerima kedatangan tim akreditasi ABET. Ia yakin kualitas pengajaran yang dimiliki program studi teknik kimia telah teruji dengan baik. ”Kami sudah mempersiapkan hal ini sejak lama. Oleh karena itu, kami cukup optimistis menghadapi pelaksanaan akreditasi ini,” katanya.
Ke depan, Deddy mengatakan, akreditasi ini akan menambah tanggung jawab Program Studi Teknik Fisika untuk mempertahankan kualitas pendidikan dan membawa metode pengajar- an ke arah yang lebih baik. Upaya ini tidak sekadar untuk mempertahankan status akreditasi internasional, tetapi juga mencari cara untuk meningkatkan kualitas lulusannya.
”Kualitas pendidikan Indonesia akan diperhitungkan karena mampu menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi,” katanya. (CHE)
Sumber: Kompas, Selasa, 9 November 2010 | 08:56 WIB