Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia, Rabu (27/5), di Jakarta, meresmikan pembentukan Indonesian Science Fund, badan otonom penyedia dana riset kelas dunia bagi ilmuwan dan insinyur Indonesia. Badan ini diharapkan meningkatkan daya saing bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Kami harap ini solusi peningkatan dana penelitian iptek yang masih sangat rendah,” kata Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) Sangkot Marzuki di Jakarta, Rabu. Data 2009, dana penelitian dan pengembangan iptek Indonesia 0,08 persen dari pendapatan domestik bruto atau 490 juta dollar AS.
Rendahnya alokasi anggaran iptek tecermin dari laporan daya saing global 2013-2014 versi Forum Ekonomi Dunia, yang menempatkan Indonesia pada posisi kelima di Asia Tenggara. Itu di bawah Singapura, Malaysia, Brunei, dan Thailand.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Saat ini, dana litbang Indonesia sepersepuluh dibandingkan dana litbang negara lain, seperti Brasil, Tiongkok, dan India. Selama 1996-2010, Indonesia peringkat ke-64 dunia dalam jumlah artikel ilmiah yang diterbitkan di jurnal internasional.
Menurut Satryo Soemantri Brodjonegoro, Wakil Ketua AIPI, selama ini Indonesia tak punya infrastruktur keuangan pendukung inovasi iptek. “Sistem penganggaran penelitian ilmiah juga tidak fleksibel,” kata mantan Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional itu.
Pembentukan badan nasional pemberi dana hibah kompetitif, seperti Indonesian Science Fund atau ISF (dibantu dana dari Australia dan AS), efektif mendorong terciptanya ilmu pengetahuan dan ilmu rekayasa kelas dunia. “Dengan cara ini, peneliti termotivasi mengajukan ide penelitian terbaik selain tetap menjalankan riset yang terprogram dan berorientasi hasil,” urainya.
Konsep ISF muncul dalam laporan “Creating and Indonesian Science Fund”, kolaborasi AIPI, Bank Dunia, dan Australian AID tahun 2012. Selain bertujuan menyediakan sumber dana kompetitif bagi ilmuwan, ISF juga akan membentuk instrumen pendanaan berbeda-beda untuk mencapai hasil penelitian ilmiah atau inovasi yang sesuai harapan. (YUN)
——————
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 28 Mei 2015, di halaman 14 dengan judul “AIPI Resmi Bentuk Badan Otonomi Pendanaan Iptek”.