Foto pertama sebuah lubang hitam, atau lebih dikenal dengan sebutan black hole, dirilis di Washington, Amerika Serikat, Rabu (10/4/2019) waktu setempat. Lubang hitam yang dipotret itu terletak di sebuah galaksi bernama Messier 87 (M87) dan berjarak antara 53 juta dan 55 juta tahun cahaya dari Bumi.
Hasil pengamatan itu memvalidasi teori relativitas umum yang diusulkan pada tahun 1915 oleh ilmuwan fisika teoretis ternama, Albert Einstein. Dalam teori itu dijelaskan hubungan antara hukum gravitasi dan kekuatan alam lainnya.
”Fiksi sains kini menjadi fakta sains,” kata Avery Broderick, fisikawan Universitas Waterloo yang juga salah satu pemimpin tim peneliti proyek Event Horizon Telescope (EHT), yang merilis foto lubang hitam itu. Tim terdiri atas sekitar 200 ilmuwan dari 20 negara dan proyeknya dimulai sejak 2012.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
EVENT HORIZON TELESCOPE COLLABORATION, VIA NATIONAL SCIENCE FOUNDATION–Foto pertama lubang hitam yang dirilis di Washington, Amerika Serikat, Rabu (10/4/2019) waktu setempat.
Perilisan foto lubang hitam M87 itu diumumkan secara serentak dalam konferensi pers di beberapa kota besar dunia, seperti Washington DC, Brussels, Santiago, Shanghai, Taipei, dan Tokyo.
Foto lubang hitam diperoleh dengan menggunakan data yang dikumpulkan pada April 2017 dari jaringan teleskop global. Jaringan itu terdiri atas delapan teleskop radio di enam lokasi, yaitu di AS, Meksiko, Chile, Spanyol, Antartika, Perancis, dan Greenland.
Biaya proyek itu diperkirakan sebesar 50-60 juta dollar AS. Sebanyak 28 juta dollar AS disediakan oleh Yayasan Sains Nasional dari AS atau National Science Foundation (NSF).
Lubang hitam adalah titik di sebuah galaksi yang memiliki daya gravitasi yang sangat kuat dan menyerap segala macam hal atau benda, termasuk cahaya, bintang, planet, gas, debu, dan semua bentuk radiasi elektromagnetik. Setelah terserap, benda itu tidak bisa keluar lagi.
Y. BELETSKY (LCO)/ESO–Atacama Large Millimeter Array, teleskop radio astronomi interferometer di gurun Atacama, Chile utara.
Lubang hitam M87 yang dipotret kali ini dilaporkan memiliki massa yang sulit dibayangkan besarnya, yaitu 6,5 miliar kali lebih besar daripada matahari.
Tidak bisa dilihat
Walaupun memiliki kekuatan yang sedemikian besar, lubang hitam sangat sulit untuk diamati karena sifatnya menyerap cahaya. ”Ini adalah hari yang luar biasa dalam astrofisika. Kami melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat,” kata Direktur Yayasan Sains Nasional AS, France Cordova.
Untuk menemukan lubang hitam itu, para ilmuwan mencari semacam cincin cahaya, materi yang sangat panas, atau radiasi yang berputar dengan kecepatan tinggi di sekitar sebuah bayangan. Titik gelap yang berada di tengah cincin cahaya itulah yang dinyatakan sebagai lubang hitam.
Foto lubang hitam itu dihasilkan dari peralatan yang dapat mendeteksi gelombang yang tidak terlihat oleh mata manusia. Para astronom kemudian menambahkan warna yang menunjukkan gas dan debu yang bersinar akibat suhu yang panasnya mencapai jutaan derajat.
”Lubang hitam adalah lingkungan paling ekstrem di alam semesta yang kita ketahui, tempat di mana gravitasi mengamuk,” kata Broderick. Ia menambahkan, asal-usul lubang hitam itu masih misterius.
MAUNAKEA OBSERVATORIES VIA AP–Submillimeter Array, bagian dari jaringan teleskop Event Horizon Telescope (EHT), di puncak gunung berapi Mauna Kea, Hawaii.
Menurut mitos, lubang hitam dapat merobek seseorang yang masuk ke dalamnya. Namun, para ilmuwan mengatakan, seseorang yang masuk ke dalamnya akan tetap dalam kondisi utuh. Namun, orang itu tidak akan pernah didengar atau dilihat lagi dari luar.
Lingkaran sempurna
Para ilmuwan mengatakan, teori Einstein dengan benar meramalkan bahwa bentuk lubang hitam itu membentuk lingkaran yang hampir sempurna. Lubang hitam M87, misalnya, membentuk lingkaran yang 90 persen sempurna.
”Foto itu memiliki keindahan yang luar biasa meskipun sederhana. Ini adalah demonstrasi yang mengharukan dari apa yang mampu dilakukan umat manusia,” kata Koordinator Proyek EHT Michael Jognson.
Proyek EHT juga menargetkan pengambilan foto lubang hitam lain bernama Sagitarius A* yang berada di pusat galaksi Bima Sakti atau Milky Way. Sagitarius A* dikatakan memiliki massa empat juta kali lebih besar daripada matahari dan terletak 26.000 tahun cahaya dari Bumi. Para ilmuwan optimistis dapat memperoleh foto itu dalam setahun. (REUTERS/AP)
Oleh AYU PRATIWI
Sumber: Kompas, 11 April 2019