Perpustakaan Soeman HS di Pekanbaru, Riau, mengalahkan 19 peserta dari delapan negara di Asia Tenggara dalam seleksi desain arsitektur yang mencerminkan identitas ASEAN. Desain gedung perpustakaan itu dinilai berhasil menonjolkan karakteristik budaya lokal, tanpa meninggalkan unsur modernitas dan kualitas pertukangan.
Perpustakaan Riau mendapatkan nilai total 580,1 dari delapan juri. Pemenang kedua, Hotel The Myat Mingalar di Myanmar, dengan nilai 577,7, sedangkan pemenang ketiga, Wika Leadership Center dari Indonesia, meraih nilai 574,9. Dalam perlombaan ini, juri dari Indonesia tidak bisa menilai desain dari negaranya sendiri, begitu pula juri-juri lain tidak boleh menilai karya dari negara masing-masing.
Salah satu juri, Guru Besar Arsitektur Universitas Filipina Jose Danilo A Silvestre mengatakan, desain perpustakaan Riau mencerminkan integrasi dua simbol, rehal atau alas membaca Al Quran di bagian atas dan simbol rumah-rumah Melayu. ”Ini menunjukkan ekspresi dan inovasi tinggi, yang berakar pada kebudayaan Melayu. Tidak murni tradisional karena ada unsur modernitas,” tuturnya seusai sesi penilaian di Jakarta, Kamis (26/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal senada dikatakan juri dari Brunei, Haji Roslan bin Datu Hulubalang Haji Abdul Wahab. Ia menilai Perpustakaan Soeman HS di Riau itu memberi napas baru terhadap gedung yang sudah ada dan diberi pemanfaatan baru. ”Semua unsur tersebut ditutup oleh satu atap berbentuk rehal itu,” katanya.
Seleksi desain arsitektur ini diikuti delapan negara anggota ASEAN. Ketua Dewan Juri Budi A Sukada mengatakan, ada 20 desain bangunan yang didaftarkan delapan negara, yakni Indonesia, Filipina, Thailand, Laos, Myanmar, Vietnam, Brunei, dan Kamboja. Kedua puluh desain bangunan tersebut akan dipamerkan keliling ke negara-negara ASEAN. (IVV)
Sumber: Kompas, 27 Februari 2015
Posted from WordPress for Android