Setangkai permen loli kuning itu ditaburi bubuk pewarna merah muda, lantas disapu lagi dengan motif tutul-tutul hitam. Kombinasi tersebut menciptakan tampilan yang cantik.
”Ada yang mau coba?” tanya Ivan Wongso, seorang koki berusia 17 tahun, kepada para pengunjung. Seorang perempuan muda menyamber loli itu, lantas menggigitnya.
Perempuan itu kaget. Ternyata loli bermotif macan tutul tersebut bukan permen, melainkan kue cokelat yang dibentuk bulat dan ditusuk dengan tangkai loli. Ivan menjelaskan, camilan unik itu dibuat berdasarkan inspirasi oleh-oleh orangtuanya dari Amerika Serikat pada 2012.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lewat demonstrasi memasak tadi, Ivan Wongso meluncurkan buku resep masakan karyanya sendiri, My Delicious Life Stories, di Toko Buku Gramedia di pusat perbelanjaan Central Park, Jakarta Barat, awal Februari 2015. €Ivan adalah siswa kelas XI Surabaya International School yang sangat senang memasak. Sejak 11 tahun, dia suka membongkar isi kulkas untuk bereksperimen dengan makanan kreasi sendiri. ”Rasanya enggak enak, tetapi keluarga tetap mau ngabisin,” ceritanya sambil tergelak.
Ivan selalu penasaran untuk mendalami cara membuat makanan yang menarik hatinya. Pada mulanya, dia membeli buku-buku resep, tetapi ternyata tak mudah karena bahan-bahan yang digunakan kurang dia kenal. Begitu juga istilah-istilah masakan yang terlalu canggih. ”Akhirnya saya mengubek-ubek internet sampai ketemu resep paling gampang,” katanya.
Meski menemukan resep sederhana, Ivan butuh lima hingga delapan kali uji coba. Setelah benar-benar menguasai resep itu, dia memodifikasinya sehingga menghasilkan adonan makanan khas dia.
Ambil contoh, resep ayam goreng tepung ala Korea. Awalnya, Ivan hanya bisa menyantap makanan ini sekali setahun, yaitu pada Hari Internasional di sekolah. Ia pun mencari resep, menguji coba, lantas memodifikasinya sendiri. Terciptalah ayam goreng tepung saus pedas ”Chicken Rok-Rok”.
Dengan keterampilan memasaknya, Ivan memberanikan diri membuka usaha kue kecil-kecilan. Pelanggannya para teman sekolahnya sendiri. Dia juga mengikuti lomba memasak dan menghias kue. Hasilnya, pada usia 16 tahun, dia menyabet dua gelar juara pertama dan dua gelar juara kedua memasak di kotanya.
Ia pun mengumpulkan semua resep yang sukses dicoba dan menerbitkan buku resepnya sendiri, My Delicious Life Stories.
Kini, Ivan membagikan teknik memasak kepada teman-teman di sekolahnya. ”Ke depan, saya ingin membangun pabrik makanan supaya masyarakat luas bisa menikmati berbagai jenis makanan yang enak, sehat, tetapi harga terjangkau,” katanya.
Menurut Redaktur Gramedia Pustaka Utama Intarina Hardiman, buku Ivan menarik karena menjelaskan resep makanan sambil menyisipkan kisah penemuan setiap resep itu. Dengan cara itu, ia berkomunikasi dengan para pembaca. Apalagi, resep-resepnya juga cenderung praktis sehingga mudah diuji coba oleh siapa saja. (DNE)
Sumber: Kompas, 13 Februari 2015
Posted from WordPress for Android