Catatan Iptek; Psikopat

- Editor

Rabu, 4 Februari 2015

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

The psychopaths are always around. In calm times we study them, but in times of upheaval, they rule over us.

Earnst Krestchmer (1888-1964)


CITRA psikopat telah jauh dari gambaran Hannibal Lecter, ahli forensik dalam film Silence of the Lamb, ataupun pembunuh keji Dennis Rader dari Kansas AS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam Snakes in Suits: When Psychopaths Go To Work (2006), Paul Babiak dan Robert Hare, pencipta Hare Psychopathy Checklist (1998), mengungkap, saat ini banyak psikopat lebih mengejar uang, kekuasaan, dan popularitas.

Dunia korporasi yang penuh spekulasi adalah pilihan mengukir sukses. Mereka adalah superstar bisnis dan penyelamat korporasi, tetapi gila kuasa dan sewenang-wenang terutama terhadap bawahan.

Dalam kolomnya di The New York Times (12 Mei 2012), William Deresiewicz mengutip hasil suatu kajian tahun 2010 yang menyatakan, empat persen profesional dari 203 korporasi masuk ambang klinis psikopat, empat kali lebih tinggi dari ambang klinis seluruh populasi.

Jauh sebelumnya, pionir di bidang psikopati, Hervey M Cleckley (1903-1984) dalam buku klasik tentang psikopat non-kriminal, The Mask of Sanity: An Attempt to Clarify Some Issues About the So-Called Psychopatic Personality (1941) menyatakan, secara umum psikopat non-kriminal bertipe sosial itu memiliki segala sifat yang diidamkan orang normal.

psikopat-1Mereka memiliki kepribadian menyenangkan, memesona, cerdas, percaya diri, suka membanyol, juga membual untuk mengesankan mereka sangat baik dan disukai. Tak ada yang tampak berbeda dari non-psikopatik, kecuali kualitas jiwanya.

Tersebar
Aspek yang menarik adalah adanya ’kehidupan tersembunyi’, tetapi sulit disembunyikan dan tak merasa perlu berubah. Pada dasarnya egonya besar, impulsif, manipulatif, angkuh, narsisis, pemain emosi ulung, tak punya empati, nekat dan spekulatif, tak pernah merasa bersalah, tak menghargai pendapat orang, dan piawai menjungkirbalikkan nalar.

Mereka menikmati penderitaan orang akibat ulahnya dan tajam mengendus calon korban potensial. Mereka tenang memainkan perannya, karena banyak orang tertawan dan rela mendukung.

Checkley menemukan psikopat sebagai ’orang baik-baik’ dan dalam berbagai profesi terhormat, termasuk artis, pengusaha, ilmuwan, dokter, psikolog, psikiater, dan politisi. Ahli neuroscience, James Fallon (62), menemukan ciri psikopat pada otaknya. Ia lalu mempelajari peran gen dalam kepribadiannya dan bagaimana otak memengaruhi hidupnya. Semua dipaparkan dalam buku The Psychopath Inside: A Neuroscientist’s Personal Journey into the Dark Side of the Brain (2013).

Psikopati memiliki basis biologis (nature). Namun, menurut Fallon, seberapa sifat dasar itu berkembang bergantung pada pola asuh (nurture) dan lingkungan.

Dengan teknik pencitraan otak, penelitian ahli neuroscience Kent A Kiehl dalam Psychopath Whisperer: The Science of Those without Conscience (2014) menemukan, kepadatan materi abu-abu di dalam dan sekitar sistem limbik (terkubur di otak besar, yang mengolah perasaan) pada psikopat berkurang 5-10 persen dibandingkan dengan non-psikopat. Jaringan yang menghubungkan sistem limbik ke lobus depan (terkait penalaran dan pengambilan keputusan), juga terganggu.

Selain Cleckly, psikolog Robert Lindner (1914-1956), penulis buku Rebel without a Cause: the Hypnoanalysis of a Criminal Psychopath (1944) telah mengingatkan, kegagalan menengarai psikopat berpotensi memicu krisis. Oleh karena, kemungkinan persebarannya sampai ke institusi-institusi penting dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Oleh: Maria Hartiningsih

Sumber: Kompas, 4 Februari 2015

Posted from WordPress for Android

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 0 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB