Koalisi Pemuda Hijau Indonesia bekerja sama dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat bersiap mendatangi kota-kota, seperti Jambi, Makassar, Bangka, Samarinda, Kupang, dan Ternate. Mereka siap memberi pelatihan memaksimalkan fungsi media sosial untuk menggaungkan isu atau potensi lokal agar menyedot perhatian publik.
Rangkaian pelatihan diawali di Jambi, 17-18 Januari 2015, sedangkan pelatihan di Makassar digelar Maret, Bangka (Mei), Samarinda (Agustus), Kupang (Oktober), dan diakhiri Ternate (Desember). ”Kami mendorong komunitas lokal memanfaatkan media sosial untuk mendukung keberhasilan kampanye mereka, dimulai dengan cara membuat kampanye di media sosial, seperti Facebook atau Twitter,” kata pendiri Koalisi Pemuda Hijau Indonesia, Lidwina Marcella, di Jakarta, Selasa (13/1).
Menurut dia, literasi internet di beberapa kota di Indonesia masih rendah. Tidak banyak yang memanfaatkan media sosial untuk membuat isu di daerah bisa menasional. Apalagi menggunakannya untuk membuat gerakan sosial atau kampanye.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Padahal, dari sisi potensi sangat besar. Data terakhir, Facebook menyebut ada 69 juta pengguna di Indonesia.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyatakan, literasi bermedia sosial penting karena tidak memiliki struktur sosial yang sama dengan media konvensional lain. Tugas bersama yang harus dilakukan adalah mendorong pengguna memanfaatkan media sosial.
”Pemerintah Indonesia juga ikut mendorong dengan pembangunan infrastruktur internet dengan rencana pembangunan pita lebar. Salah satunya adalah mendorong implementasi jaringan 4G,” tuturnya.
Indonesia sudah mengimplementasikan 4G untuk frekuensi 900 megahertz pada akhir tahun 2014. Rudiantara memastikan pemerintah bakal merilis kebijakan pemanfaatan frekuensi 1.800 megahertz pada Februari 2015. Seiring persiapan operator telekomunikasi menata blok frekuensi, konsumen baru bisa menikmatinya secara luas pada pertengahan tahun ini.
Menurut Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Robert Orris Blake, literasi bermedia sosial bisa mendorong kewirausahaan sosial di daerah, seperti visi Presiden RI Joko Widodo soal kelautan Indonesia. (ELD)
Sumber: Kompas, 14 Januari 2015