Kominfo Siapkan Informasi Kemaritiman

- Editor

Sabtu, 22 November 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kementerian Komunikasi dan Informatika berkomitmen mendukung infrastruktur informasi dan komunikasi kementerian. Salah satunya sistem informasi dan komunikasi pendukung kemaritiman.

”Kami tak akan menunggu diminta, tetapi langsung menawarkan solusi membantu kementerian lain,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara di sela Rapat Koordinasi Kominfo, Kamis (20/11), di Tangerang Selatan, Banten. Ia membidik penyediaan dukungan sistem informasi di sektor kelautan dan perikanan untuk membantu para nelayan kecil.

Kominfo memiliki prototipe radio komunikasi yang terjangkau nelayan kecil, para pengguna kapal berbobot di bawah 30 ton. Harga satu radio Rp 2 juta-Rp 3 juta. Nelayan bisa menggunakan radio itu untuk mengetahui cuaca dan daerah tangkapan ikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

”Menurut info, harga satu kapal 30 ton sekitar Rp 1,5 miliar sehingga Rp 2 juta-Rp 3 juta untuk radio masih terjangkau,” ujar mantan petinggi sejumlah operator telepon seluler itu.

Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kominfo Muhammad Budi Setiawan menjelaskan, prototipe radio itu dibuat tim dari Universitas Indonesia dan siap sejak tahun lalu. Saat ini, Kominfo sedang menawarkan kepada industri untuk produksi massal.

”Yang jelas, kami ingin industri dalam negeri yang membuat,” kata Budi. Industri yang berminat ditargetkan membuat sekitar 200.000 unit, sesuai jumlah nelayan kecil di Indonesia.

Budi mengklaim prototipe radio nelayan Kominfo bisa digunakan hingga jarak 100 mil laut (185,2 kilometer) dari daratan. Hal itu membuat nelayan lebih percaya diri melaut jauh dan bersaing dengan kapal-kapal penangkap ikan asing.

Rudiantara menambahkan, dalam bidang maritim, Kominfo juga bisa membantu sistem komunikasi di pelabuhan. Itu mendukung rencana Presiden Joko Widodo membangun 24 pelabuhan sebagai program tol laut.

Meski demikian, Rudiantara menegaskan tak akan meninggalkan pekerjaan rumah internal Kominfo, yakni pelaksanaan rencana pita lebar Indonesia (RPI) 2014-2019, salah satunya membuat publik bisa mengakses layanan TI. (JOG)

Sumber: Kompas, 22 November 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 2 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB