Tanaman Endemik Toba Menuju Punah

- Editor

Jumat, 15 Agustus 2014

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tanaman endemik kawasan Danau Toba di Sumatera Utara terus berkurang akibat perambahan, pembukaan lahan, penggunaan pestisida, dan kebakaran. Hingga kini, belum ada upaya serius melakukan budidaya untuk melestarikan tanaman.

Penggiat lingkungan Toba, Marandus Sirait, di Medan, Kamis (14/8), mengatakan, sejumlah tanaman sulit ditemukan dan punah, seperti tanaman daun rasa mint antarasa (Litsea cubeba), rumput obat ampapaga (Centella asiatica), pohon buah andalehat (Chrysophyllum roxburghii G), dan tanaman cemara sampinur tali.

Sejumlah pohon juga hilang, seperti pohon pokki, pohon kayu keras (belum diketahui nama Latin-nya), dan pohon piupiu tanggule, pohon mistis warga Batak yang kayunya digunakan sebagai tongkat tunggal panaluhan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Marandus, pihaknya mencoba mengonservasi tanaman-tanaman itu dengan menanam di Taman Eden 100, tetapi terbatas. ”Akan sangat bagus jika ada upaya budidaya,” kata dia.

Pohon pinus strain Tapanuli juga mulai jarang ditemukan. Kemenyan (Styrak benzoin) juga mulai susah dijumpai.

Menurut Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Samosir YC Hutauruk, mayoritas pinus di kawasan Toba adalah pinus strain Aceh dan Jawa yang merupakan bagian dari program penghijauan. Pinus strain Tapanuli belum dibudidayakan serius.

”Kami pernah mencoba menanam dari biji dan tanaman, tetapi tidak berhasil,” kata Hutauruk. ”Sangat bagus jika tanaman itu bisa dibudidayakan.”

Dari jenis bunga, anggrek toba juga menuju punah sejak maraknya perambahan hutan di kawasan Toba. Pelestari anggrek toba, Ria Telaumbanua, mencoba melestarikan anggrek dengan mendokumentasikannya dan membuat pembibitan di kawasan Taman Eden 100.

Penggiat Geopark Toba, RE Nainggolan, mengatakan, keanekaragaman tanaman Toba perlu dilindungi dalam Geopark Toba yang akan diusulkan dalam Global Geopark Network UNESCO tahun ini. (WSI)

Sumber: Kompas, 15 Agustus 2014

Yuk kasih komentar pakai facebook mu yang keren

Informasi terkait

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia
Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN
Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten
Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker
Lulus Predikat Cumlaude, Petrus Kasihiw Resmi Sandang Gelar Doktor Tercepat
Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina
Berita ini 70 kali dibaca

Informasi terkait

Rabu, 24 April 2024 - 16:17 WIB

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Rabu, 24 April 2024 - 16:13 WIB

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 April 2024 - 16:09 WIB

Siap Diuji Coba, Begini Cara Kerja Internet Starlink di IKN

Rabu, 24 April 2024 - 13:24 WIB

Riset Kulit Jeruk untuk Kanker & Tumor, Alumnus Sarjana Terapan Undip Dapat 3 Paten

Rabu, 24 April 2024 - 13:20 WIB

Ramai soal Lulusan S2 Disebut Susah Dapat Kerja, Ini Kata Kemenaker

Rabu, 24 April 2024 - 13:06 WIB

Kemendikbudristek Kirim 17 Rektor PTN untuk Ikut Pelatihan di Korsel

Rabu, 24 April 2024 - 13:01 WIB

Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Rabu, 24 April 2024 - 12:57 WIB

Soal Polemik Publikasi Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Minta Semua Pihak Objektif

Berita Terbaru

Tim Gamaforce Universitas Gadjah Mada menerbangkan karya mereka yang memenangi Kontes Robot Terbang Indonesia di Lapangan Pancasila UGM, Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). Tim yang terdiri dari mahasiswa UGM dari berbagai jurusan itu dibentuk tahun 2013 dan menjadi wadah pengembangan kemampuan para anggotanya dalam pengembangan teknologi robot terbang.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
07-12-2018

Berita

Empat Bidang Ilmu FEB UGM Masuk Peringkat 178-250 Dunia

Rabu, 24 Apr 2024 - 16:13 WIB